Pelopor Aeronautika; BJ Habibie Terima Roosseno Award IV

- Editor

Minggu, 24 Agustus 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mantan presiden Prof Dr Ing BJ Habibie mendapat penghargaan Roosseno Award IV yang diberikan oleh Biro Oktroi Roosseno di Jakarta, Sabtu (23/8). Penghargaan diberikan atas dedikasi BJ Habibie sebagai pelopor aeronautika di Indonesia.

Direktur Biro Oktroi Roosseno Prof Dr Toeti Heraty N Roosseno mengatakan, para juri kali ini sepakat hanya memberikan penghargaan tunggal kepada BJ Habibie.

Menurut Toeti, beberapa alasan juri memilih Habibie adalah penilaian intelektualitasnya yang terucap dalam pidato dan wawasan politik, kecepatan menanggapi masalah terkait aeronautika, kreatif, kehidupan keluarga yang serasi, serta jiwa kepemimpinannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Juri juga menilai, Habibie adalah penggerak teknologi di Indonesia yang sangat fenomenal dan bisa bersaing dengan negara lain, bahkan disegani.

”Orientasi Indonesia memang belum pro teknologi karena menjual bahan mentah lebih mudah. Peran Habibie mengejar ketertinggalan dengan industri strategis. Kebijakan hi-tech mampu meningkatkan daya saing dan meningkatkan jati diri bangsa,” kata Toeti, yang juga salah satu juri.

Pilihan pada pengembangan industri dirgantara di Indonesia selama ini dianggap juga sebagai pilihan strategis untuk meningkatkan daya saing. ”Sayangnya, ketika masa euforia reformasi, industri strategis itu didiskreditkan,” ujar Toeti.

Habibie Terima Roosseno AwardJuri lainnya, Franz Magnis- Suseno mengatakan, Habibie sudah menerima banyak penghargaan dari berbagai belahan dunia. ”Sebetulnya award baru ini sedikit ketinggalan zaman, tetapi Roosseno Award kali ini tepat dan bagus. Barangkali bukan untuk Habibie, melainkan untuk bangsa Indonesia,” tuturnya.

Menurut Magnis, bangsa Indonesia perlu diingatkan lagi atas kekuatannya sendiri bisa mencapai prestasi cemerlang tanpa menjual diri atau KKN. Di bidang kedirgantaraan diakui memang masih ada ironi.

”Saat anak bangsa mampu membuat pesawat sendiri, industri penerbangan nasional kita justru memilih membeli pesawat dari luar. Seharusnya, maskapai Garuda Indonesia sekarang menerbangkan pesawat buatan sendiri daripada menerbangkan 35 pesawat ATR 72 buatan luar,” kata Magnis.

Prestasi Habibie, lanjut Magnis, tak hanya di bidang kedirgantaraan. Ia mampu mengemban amanat presiden ketiga. ”Beliau mengantarkan Indonesia jadi negara demokratis, meletakkan dasar-dasar demokrasi sejati Indonesia, dan beliau jadi presiden saat situasi tak menguntungkan,” ujarnya.

Dalam orasinya, Habibie mengatakan, Roosseno adalah salah satu idola anak muda waktu itu yang ingin jadi ilmuwan.

”Roosseno mendirikan biro enam tahun setelah kemerdekaan. Inisiatif Roosseno untuk mendirikan Biro Oktroi yang bergerak di bidang paten menggarisbawahi Roosseno sebagai pelopor pada produktivitas daya saing sumber daya manusia yang bukan mengandalkan sumber daya alam,” ujarnya.

Oleh karena itu, Habibie merasa terhormat menerima Roosseno Award. Sejauh ini, Roosseno dikenal sebagai Bapak Beton Indonesia, yang pernah tiga kali jadi menteri pada 1950-an. (AMR)

Sumber: Kompas, 24 Agustus 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB