Dibutuhkan Perguruan Tinggi Mumpuni

- Editor

Jumat, 27 Oktober 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Daya saing bangsa yang bertumpu pada pertumbuhan ekonomi dan berbasis inovasi teknologi mengandalkan kontribusi perguruan tinggi yang mumpuni.

Direktur Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Kebudayaan, Badan Perencanaan dan Pengembangan Pembangunan Nasional, Amich Alhumami, yang dihubungi dari Swedia, Kamis (26/10), mengatakan, banyak faktor penyumbang yang menentukan daya saing sebuah bangsa. Indonesia fokus di empat pilar pokok, yakni infrastruktur, pendidikan tinggi, kesiapan teknologi, dan inovasi.

Amich menjelaskan, ekonomi Indonesia akan bergerak maju apabila infrastruktur tersedia memadai untuk memudahkan transaksi ekonomi. Indonesia bisa keluar dari jebakan middle income economy atau negara berpendapatan sedang jika angkatan kerjanya berpendidikan tinggi, yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta terampil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Lulusan PT diasumsikan punya kecerdasan kognitif tinggi, mahir, dan punya social skills yang bagus sehingga bisa kerja di white-collar jobs, atau di tingkat manajer ke atas dengan pendapatan tinggi. Mereka juga akan menjadi kekuatan penggerak ekonomi sekaligus pembayar pajak,” ujar Amich.

Menurut dia, ekonomi akan tumbuh berkelanjutan jika didorong inovasi dan teknologi. Negara maju bertumpu sepenuhnya pada ekonomi berbasis inovasi dan teknologi. “Semua ini bisa lahir dari orang terdidik yang lahir dari PT,” ujar Amich.

Riset inovatif
Karena itu, ujar Amich, pemerintah perlu membangun infrastruktur iptek di PT untuk memacu ilmuwan dan peneliti melakukan riset-riset inovatif dan menciptakan inovasi. Riset inovatif dan inovasi di PT harus dapat diarahkan untuk kepentingan bisnis dan komersial.

Secara terpisah, Direktur Eksekutif Pengkajian dan Implementasi Sistem Manajemen Mutu Pendidikan Tinggi (Puslapim) Willy Susilo mengatakan, generasi muda harus disiapkan kompetensinya untuk menghadapi perkembangan yang terjadi saat ini dan masa depan.

“Sayangnya, banyak PT yang belum mampu mengakomodasi pengembangan kompetensi dalam peran PT di pembelajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat,” ujar Willy.

Menurut dia, rumusan capaian pembelajaran lulusan (CPL) dalam kurikulum seharusnya menggambarkan proyeksi pengembangan kompetensi. Namun nyatanya PT belum melakukan secara efektif.

Yang terjadi di banyak PT, CPL belum berlandaskan konsep link and match serta dibuat tanpa kajian. Kurikulum hanya menjadi dokumen mati, tidak difungsikan sebagai cetak biru untuk membangun kompetensi lulusan

Hal lainnya, orientasi program studi lebih mengisi kompetensi dimensi teori/pengetahuan, tapi ompong dari sisi keahlian dan sikap. “Momentum bonus demograsi juga tidak dijadikan acuan untuk evaluasi relevansi kompetensi di masa depan 2020- 2030,” ujar Willy.

Rektor Universitas Padjadjaran Tri Hanggono Achmad mengatakan, PT perlu mengembangkan inovasi agar dunia akademik berkontribusi secara nyata dalam pembangunan bangsa dan perkembangan dunia. “PT harus mencari keunggulannya. Dengan keunggulan yang beragam dari PT Indonesia, akan banyak kontribusi ilmuwan dan lulusannya bagi bangsa,” kata Tri. (ELN)

Sumber: Kompas, 27 Oktober 2017

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB