Delapan Profesor Sekaligus Dikukuhkan, Terbesar dalam Sejarah ITS

- Editor

Selasa, 28 September 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Delapan guru besar atau profesor baru dikukuhkan sekaligus dalam Sidang Terbuka dan Pengukuhan Profesor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Rabu (25/11/2020).

Pergelaran yang berlangsung di Gedung Research Center ITS ini menjadi pengukuhan terbesar sepanjang sejarah ITS.Prosesi pengukuhan

Prosesi pengukuhan yang diselenggarakan ini disiarkan secara langsung melalui media informasi ITS, karena tidak mengundang tamu secara luring seperti biasanya akibat pandemi Covid-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada prosesi yang dihadiri langsung oleh Rektor ITS dan dipimpin oleh Ketua Dewan Profesor ITS tersebut, kedelapan profesor baru itu masing-masing memaparkan orasi ilmiah hasil penelitian yang telah dilakukan.

Dari total profesor baru kali ini, empat di antaranya adalah dosen dari Fakultas Sains dan Analitika Data. Dari sana tercakup beragam bidang keahlian, seperti bidang Ilmu Fisika Teori, bidang Pemodelan Matematika dan Simulasi Numerik, bidang Ilmu Fisika Logam, serta bidang Ilmu Kimia Anorganik Bahan Alam. Secara berurutan, bidang-bidang tersebut dibawakan oleh Prof Agus Purwanto, Prof Chairul Imron, Prof Triwikantoro, dan Prof Djoko Hartanto.

Selain itu, melalui pengukuhan kali ini juga bertambah guru besar dari Fakultas Vokasi ITS. Dialah Prof Ridho Bayuaji dari Departemen Teknik Infrastruktur Sipil yang membawakan topik orasi Potensi Beton Geopolimer: Beton Ramah Lingkungan dan Peluang Kontribusinya pada Infrastruktur Maritim di Indonesia.

Sedangkan dari Fakultas Teknologi Kelautan ITS mencuat nama Prof Heri Supomo yang ahli di bidang Ilmu Teknologi Produksi dan Meterial Kapal pada Departemen Teknik Perkapalan. Prof Heri menyampaikan orasi ilmiahnya yang berjudul Bambu Laminasi sebagai Material Kapal Masa Depan yang Ramah Lingkungan, Estetis, Terbarukan, dan Lestari.

Sementara itu, tak ketinggalan, muncul nama guru besar baru dari Departemen Teknik Informatika. Prof Tohari Ahmad namanya, yang memiliki keahlian di bidang Keamanan Informasi dan Jaringan. Dalam orasi ilmiahnya, ia membawakan topik Mekanisme Reversible Data Hiding untuk Menjaga Privasi Data.

Profesor baru lain yang dikukuhkan pertama adalah Prof Harus Laksana Guntur dengan bidang keahlian Rekayasa Peredam Getaran dari Departemen Teknik Mesin. Profesor yang menambah jumlah guru besar Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem ini mengawali pengukuhan dengan orasi bertopik Rekayasa Energi Terbuang pada Sistem Peredam Getaran Kendaraan.

Ketua Dewan Profesor ITS Prof Dr Ir Nadjaji Anwar MSc menyambut gembira anggota barunya yang pada kesempatan kali ini menggenapi jumlah total guru besar yang dikukuhkan ITS hingga 132 profesor. “Suatu anugerah yang besar, karena perlahan porsi guru besar ITS menginjak di angka 10 persen dari total 966 dosen aktif,” ungkapnya gembira.

Profesor yang juga mengetuai Majelis Dewan Guru Besar Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (MDGB PTN-BH) ini juga beramanat, supaya Dewan Profesor dapat mendarmabaktikan ilmunya serta setia terhadap almamater ITS.

“Tentu tidak lupa kita berharap semoga membawa berkah dan manfaat untuk keluarga, nusa, dan bangsa,” ucapnya menutup sambutan.

Sementara itu, Rektor ITS Prof Ir Mochamad Ashari MEng PhD mendukung apa yang diungkapkan Nadjaji sebelumnya. Menurutnya, mendapat tambahan sumber daya manusia (SDM) yang secara formal menyandang gelar profesor akan banyak membawa implikasi kepada ITS.

“Misalnya, sangat banyak dibutuhkan SDM profesor unggul untuk menunjang 16 program doktoral yang kita punyai,” sebutnya.

Di samping itu, harapannya menjulang akan semakin meningkat pula jumlah mahasiswa ITS di tingkat pascasarjana, seiring dengan peningkatan jumlah profesor kali ini.

Tak hanya itu, dari segi pendampingan mahasiswa, rektor yang akrab disapa Ashari ini juga mendorong agar prestasi mahasiswa ITS bisa meningkat lebih jauh lagi. “Sebelumnya, belum menjadi profesor saja, para mahasiswa dampingan bapak-bapak sekalian banyak menjaring prestasi. Apalagi sekarang (setelah menjadi profesor),” candanya memotivasi.

Oleh: Benny Hermawan

Editor: Bobby Yanuar

Sumber: rri.co.id, 25 November 2020

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 90 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB