Tiga Profesor Riset LIPI Dikukuhkan

- Editor

Kamis, 13 Desember 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tiga peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dikukuhkan menjadi profesor riset baru di Jakarta, Rabu (12/12/2018). Ketiga peneliti itu adalah Andria Agusta dari Pusat Penelitian Biologi LIPI, Eko Tri Sumarnadi Agustinus dari Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI, dan Firman Noor dari Pusat Penelitian Politik LIPI.

Dalam orasi pengukuhan Profesor Riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), setiap peneliti menyampaikan orasi ilmiah yang dilakukannya. Adapun Andris Agustus yang berasal dari bidang keilmuan kimia bahan alam membawakan orasi berjudul “Pengembangan Senyawa Kimia (+)-2,2’ -Episitoskirin A dari Jamur Endofit untuk Mendukung Kemandirian Antibiotik di Indonesia”.

Eko Tri Sumarnadi pada bidang pemrosesan mineral menyampaikan orasinya yang berjudul “Rekayasa Benefisiasi Mineral Bukan Logam dan Batuan Marginal untuk Meningkatkan Nilai Tambah”. Sementara, Firman Noor dari bidang politik dan pemerintahan Indonesia menyampaikan orasi berjudul “Partai Politik sebagai Problem Demokrasi di Indonesia Era Reformasi: Kajian Penyebab dan Solusinya”.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

KOMPAS/DEONISIA ARLINTA–Ketua Majelis Pengukuhan Profesor Riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bambang Subiyanto menyerahkan widyamala dan piagam profesor riset kepada tiga profesor riset yang baru dikukuhkan, Rabu (12/12/2018) di Jakarta.

Dalam orasinya, Eko menuturkan perlunya rekayasa benefisiasi mineral untuk mineral bukan logam dan batuan marginal. “Rekayasa benefisiasi bermanfaat untuk meningkatkan nilai tambah terutama mineral bukan logam dan batuan marginal, termasuk diantaranya mineral ikutan produk pertambangan, material buangan atau limbah industri yang dipandang sudah tidak ada manfaatnya lagi,” ujarnya.

Ia menambahkan, rekayasa benefisiasi juga diharapkan dapat menghasilkan produk jadi yang dapat digunakan di berbagai bidang. “Misalnya untuk baju antipeluru, media tanaman, bantalan rel, sampai dinding beton geopolymer untuk partisi,” kata Eko.

Sementara Firman mengungkapkan, persoalan partai politik dalam kehidupan demokrasi di era reformasi saat ini disebabkan karena persoalan institusional, kultural, dan struktural.

“Di awal reformasi harapan dan optimisme untuk mendapatkan kehidupan demokrasi yang lebih baik, dengan partai sebagai pilar utamanya terasa menguat. Namun ternyata peran partai hingga kini belum seutuhnya efektif,” katanya.–DEONISIA ARLINTA

Sumber: Kompas, 12 Desember 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB