BPPT Kembangkan Riset Polimer di Serpong

- Editor

Selasa, 17 Januari 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pusat riset dan pengujian bahan polimer dikembangkan di Sentra Teknologi Polimer Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi agar mampu memberi layanan teknis bagi industri hilir. Pengembangan dilakukan bekerja sama dengan peneliti dan perusahaan dari Jerman.

“Pengembangan ini akan meningkatkan kapasitas jadi science and technology park bidang polimer,” kata Kepala BPPT Unggul Priyanto seusai penandatanganan kerja sama STP dan Covestro Jerman di Balai Teknologi Polimer Pusat Penelitian Iptek, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin (16/1).

Pendirian fasilitas laboratorium di Indonesia, menurut Peter Kruppa, Kepala Pengembangan Teknologi dan Aplikasi Unit Bisnis CAS (Coatings, Adhesives, and Specialties) Covestro Jerman, mampu meningkatkan layanan teknis bagi industri hilir di Asia Tenggara, Selandia Baru, dan Australia. Perusahaan itu meneliti, mengembangkan, dan menerapkan inovasi untuk bahan pelapis, perekat, dan bahan baku khusus, antara lain untuk otomotif, konstruksi, furnitur, dan perekat produk alas kaki.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain di Indonesia, Covestro memiliki pusat riset di India, Tiongkok, dan Jepang. Kruppa mengatakan, pihaknya berencana melakukan kerja sama riset jangka panjang dengan STP BPPT. Fasilitas di Serpong menjadi pusat pengembangan poliuretan terbesar di ASEAN.

Kepala STP Dody Andi Winarto mengatakan, kerja sama tahap pertama dengan Covestro akan berlangsung tiga tahun. Hingga kini, STP telah memberi layanan teknis dengan sekitar 2.000 industri.

KOMPAS/ALIF ICHWAN–Peneliti di Sentra Teknologi Polimer Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin (16/1), menguji lem berbahan poliuretan. BPPT bekerja sama dengan Covestro Jerman mengembangkan riset dan inovasi di bidang polimer.

“Kerja sama dengan Covestro, tingkat layanan industri akan meningkat dua kali lipat,” kata Dody. Bentuk kerja sama yang dijalin antara lain penentuan formula senyawa poliuretan dengan performa lebih baik.

Xiaobin Zhong, Senior Vice President CAS Asia & Pacific Covestro, mengatakan, kerja sama riset dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk sesuai kondisi lingkungan di Indonesia yang panas dengan kelembaban dan tingkat korosi tinggi.

Pengembangan poliuretan, kata Dody, memiliki prospek pasar besar, baik volume maupun harga. Penggunaannya meluas, antara lain sebagai pelapis anti karat. (YUN)
————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 17 Januari 2017, di halaman 14 dengan judul “BPPT Kembangkan Riset Polimer di Serpong”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 12 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB