Ahmad Faried, Ancaman Teror Sel Punca

- Editor

Sabtu, 10 November 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Faried menyelisik penyebab sel kanker hidup kembali.

Adanya kasus kanker yang muncul kembali setelah berselang 15-20 tahun pasien dinyatakan sembuh telah menjadi perhatian banyak peneliti di bidang kedokteran. Apalagi para peneliti mendapati kanker yang kembali menyerang lebih sulit ditangani ketimbang kasus sebelumnya. “Kondisi inilah yang memunculkan teori sel punca kanker,” kata Ahmad Faried, 42 tahun, peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.

Penasaran terhadap banyaknya kasus kanker yang berulang tersebut, Faried dan tim yang selama ini bergelut dengan riset sel punca tergerak untuk meneliti perilaku sel punca kanker. Dia mengimbuhkan, sel punca kanker dengan kemampuannya mengganti sel-sel yang telah mati diduga sebagai pemicu kembalinya sel kanker. Faried mengungkapkan, dia bersama tim peneliti saat ini sedang melakukan riset perihal sel punca kanker. Dia mengisolasi sel kanker payudara untuk melihat apakah terdapat populasi kecil sel dengan sifat seperti sel punca di dalam sel kanker. Pengetahuan ihwal karakteristik populasi kecil itu diharapkan bisa memberi pengetahuan mengenai cara membasmi kanker hingga tuntas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia menyebutkan, sel punca juga dapat dimanfaatkan untuk memerangi kanker. Caranya, sel punca diarahkan untuk membentuk sel yang melawan sel kanker, lalu diperbanyak. Dalam hal ini, sel punca bisa digunakan sebagai terapi tambahan. Namun metode ini mengandung kelemahan lantaran setiap tumor mempunyai karakteristik yang berbeda. “Kita tak bisa memakai satu jenis sel untuk semua kanker,” tutur dokter bedah di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, ini.

Fungsi lain sel punca adalah sebagai penopang pertumbuhan sel normal yang mati akibat pengobatan kanker yang dijalani pasien. Misalnya, penderita kanker darah yang mendapat obat untuk menghancurkan sel kanker dengan harapan sumsum tulangnya akan menghasilkan darah baru. Kenyataannya, darah baru yang dihasilkan terkadang tak cukup. “Sel punca bisa dipakai untuk memperbanyak sel darah agar pasien memiliki stok yang cukup,” ucapnya.

Faried bercerita, dia mulai terlibat dalam penelitian mengenai sel punca pada 2006-2007, yang merupakan tahun terakhir masa studi doktornya di Gunma University, Jepang. Riset itu mengharuskannya mengkultur brain microvessel endothelial cells dan neural stem cell (sel punca yang memproduksi sel saraf).

Ketika berada di Jepang, Faried mengembangkan obat kanker jenis baru yang disebut sugar-cholestanols, yang dapat mengenali sel kanker karena struktur gulanya yang berbeda dengan sel non-kanker.

Saat ini Faried sedang menggagas bank sel punca di Bandung. Ia ingin sel punca itu bisa dipakai oleh pasien yang membutuhkan.

Faried, yang merupakan dokter klinis, berharap bisa menjembatani profesi dokter klinis dengan dokter yang meneliti ilmu dasar. Ia optimistis, jika kedua profesi itu digabungkan, tidak butuh waktu lama untuk membawa ilmu kedokteran teoretis ke tataran klinis.

Sumber: Koran Tempo, KAMIS, 16 AGUSTUS 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Pemuda Jombang ini Jelajahi Tiga Negara Berbeda untuk Menimba Ilmu
Mochammad Masrikhan, Lulusan Terbaik SMK Swasta di Jombang yang Kini Kuliah di Australia
Berita ini 19 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Kamis, 28 September 2023 - 15:05 WIB

Pemuda Jombang ini Jelajahi Tiga Negara Berbeda untuk Menimba Ilmu

Kamis, 28 September 2023 - 15:00 WIB

Mochammad Masrikhan, Lulusan Terbaik SMK Swasta di Jombang yang Kini Kuliah di Australia

Kamis, 28 September 2023 - 14:54 WIB

Usai Lulus Kedokteran UI, Pemuda Jombang ini Pasang Target Selesai S2 di UCL dalam Setahun

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB