Riset Agar Melibatkan Tarik Pinta dari Akar Rumput

- Editor

Selasa, 9 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemerintah daerah merupakan katalisator inovasi yang penting apabila bisa diajak bermitra dan berkolaborasi dengan dewan riset. Hal ini memungkinkan terciptanya riset dasar dan inovasi berdasarkan permasalahan di akar rumput hingga skala nasional yang bisa diselaraskan dengan kebutuhan industri besar, kecil, dan menengah.

“Riset dan inovasi memang baik jika menargetkan pada level nasional dan global, akan tetapi jangan melupakan akar rumput. Melalui UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) bisa diperoleh berbagai kerja sama yang membuahkan inovasi,” kata Ketua Dewan Riset Daerah (DRD) Sumatera Selatan Fachrurrozie Sjarkowi pada seminar “Membangun Sumber Daya Manusia Inovatif Menuju Industri 4.0” di Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi di Jakarta, Kamis (4/7/2019).

KOMPAS/LARASWATI ARIADNE ANWAR–Ketua Dewan Riset Nasional periode 2015-2019 Bambang Setiadi menyampaikan fokus DRN dalam memastikan tercapainya komersialisasi inovasi melalui Agenda Riset Nasional dalam acara pelantikan ANggota DRN periode 2019-2022 di Jakarta, Kamis (4/7/2019).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia mencontohkan strategi yang dilakukan di Sumatera Selatan melalui pemastian DRD selalu berada di sisi pemerintah daerah dalam setiap tahap pengambilan kebijakan. Hal ini guna memastikan agenda riset daerah selalu masuk ke dalam rencana pembangunan daerah. Di dalam penerapannya, perguruan-perguruan tinggi turut serta untuk memetakan kebutuhan industri lokal maupun mendengarkan permintaan dari UMKM apabila dibutuhkan sehingga muncul inovasi berdasarkan tarik pinta (supply and demand).

Salah satu inovasi yang tengah dikembangkan adalah mengolah hasil panen kelapa menjadi lebih dari sekadar menjual buah dan santannya. Inovasi dengan DRD antara lain memproduksi santan kelapa kemasan dan minyak kelapa berstandar industri yang semua dilakukan berbasis UMKM.

“Selain itu, dari proses panen kelapa hingga membawanya ke pasar ada tahap-tahap pengangkutan, penyimpanan, dan pengelolaan yang bisa dicari inovasinya agar dapat menambah pendapatan daerah,” tutur Fachrurrozie yang juga merupakan Rektor Universitas Musirawas.

Ia menjelaskan, faktor kepemimpinan gubernur dan bupati/wali kota memang menentukan berjalannya inovasi daerah. Akan tetapi, bukan berarti jika mendapat kepala daerah yang tidak paham mengenai riset dan inovasi otomatis DRD akan terhenti. Justru, tugas DRD adalah melakukan advokasi kepada pemda agar mereka senantiasa mengerti pentingnya inovasi untuk kemajuan daerah.

Dalam seminar itu juga dibahas mengenai contoh inovasi daerah berupa sosial dan sains seperti mitigasi bencana. Inovasi berbasis akar rumput ini dimulai dengan membangun kesadaran masyarakat mengenai bahaya bencana alam maupun bencana buatan manusia sehingga mengubah gaya hidup mereka menjadi lebih ramah lingkungan dan mengambil langkah-langkah mitigasi seperti memastikan wilayah rawan bencana setidaknya memiliki sokongan ekosistem yang baik.

KOMPAS/LARASWATI ARIADNE ANWAR–Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir melantik 63 orang Anggota Dewan Riset Nasional periode 2019-2022 di Jakarta, Jumat (4/7/2019).

Dewan Riset Nasional
Dalam kesempatan tersebut, Menristek dan Dikti Mohamad Nasir melantik anggota Dewan Riset Nasional periode 2019-2022. Sebanyak 63 pakar dari perguruan tinggi, kementerian/lembaga, dan lembaga-lembaga penelitian independen dipilih serta dibagi ke dalam sembilan komisi teknis, yaitu pangan dan pertanian; energi; teknologi, informasi, dan komunikasi; transportasi dan maritim; pertahanan dan keamanan; kesehatan dan obat; material maju; sosial, humaniora, pendidikan, seni, dan budaya; serta lingkungan dan kebencanaan.

Nasir menjelaskan, DRN bertindak sebagai koordinator riset terapan dan inovasi bagi lembaga-lembaga penelitian dan perguruan tinggi. Tujuannya agar riset tidak saling tumpang tindih. Adapun untuk riset-riset dasar yang murni demi pengembangan keilmuan tetap dilakukan, akan tetapi khusus untuk riset terapan dan inovasi harus berdasar sistem tarik pinta agar manfaatnya langsung dirasakan masyarakat.

“DRN bekerja di level pembuatan purwarupa dan menganalisa riset-riset yang segera bisa dikomersialkan,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kemristek dan DIkti Muhammad Dimyati mengungkapkan sudah ada 43 produk riset dan inovasi yang menjadi fokus untuk lima tahun ke depan, pemilihannya berdasarkan kemitraan dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Fokus riset ini akan digarap secara terintegrasi dengan melibatkan berbagai peneliti dari beragam lembaga.

“Targetnya, Indonesia bisa punya merek yang mendunia. Misalnya Korea Selatan yang memiliki Samsung sebagai industri sekaligus lembaga riset,” ucapnya.–LARASWATI ARIADNE ANWAR

Editor YOVITA ARIKA

Sumber: Kompas, 5 Juli 2019

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB