Kontes Robot Indonesia Tingkat Nasional Digelar

- Editor

Selasa, 11 April 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sebanyak 93 tim dari 48 perguruan tinggi berlomba dalam Kontes Robot Indonesia 2017 tingkat nasional di Gymnasium Universitas Pendidikan Indonesia, Kota Bandung, Jawa Barat, 8-9 Juli. Para pemenang kontes akan mewakili Indonesia di dua kontes robot tingkat internasional, di Jepang dan Amerika Serikat, tahun ini.

Tim peserta Kontes Robot Indonesia (KRI) 2017 tingkat nasional tersebut adalah para pemenang KRI tingkat regional yang diselenggarakan di empat wilayah regional pada 4-25 Mei 2017. Keempat regional tersebut meliputi Regional 1 wilayah Sumatera dan sekitarnya; Regional 2 meliputi wilayah Jawa bagian barat, Kalimantan (sebagian), dan Sulawesi; Regional 3 meliputi wilayah Jawa bagian tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan; Regional 4 meliputi wilayah Jawa bagian timur, Bali, NTB, NTT, wilayah Maluku, dan wilayah Papua.

Kontes tersebut diselenggarakan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. “Tujuan kontes ini untuk menumbuhkan kreativitas mahasiswa dan mengaplikasikannya dalam bidang teknologi robotika. Selain itu, diharapkan lomba ini bisa membudayakan iklim kompetisi di perguruan tinggi dalam merancang robot,” tutur Ketua Pelaksana KRI 2017 Syaom Barliana, di Bandung, Sabtu (8/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lima kategori
Kontes kali ini melombakan lima kategori, yakni Kontes Robot Asia-Pacific Broadcasting Union Indonesia (KRAI), Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) Berkaki, Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Humanoid, Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Beroda, dan Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI).

KOMPAS/BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA–Robot-robot beroda berebut bola untuk dimasukkan ke gawang lawan masing-masing pada Kontes Robot Indonesia (KRI) 2017 tingkat nasional untuk lomba kategori Kontes Robot Sepak Bola Indonesia Beroda, di Gymnasium Universitas Pendidikan Indonesia, Kota Bandung, Sabtu (8/7). KRI merupakan acara tahunan yang diselenggarakan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi untuk menjadi wadah bagi mahasiswa guna mempraktikkan ilmu di dunia robotik.

Syaom mengatakan, persaingan dalam lomba ini diperkirakan akan berjalan ketat. Setiap tim, lanjutnya, sudah memiliki persiapan panjang sebelum terjun dalam lomba kali ini.

Kesempatan membela Indonesia di ajang kompetisi robot internasional diyakini akan semakin meningkatkan motivasi peserta memperlihatkan karya terbaik.

Ia mencontohkan peserta terbaik di kategori KRAI. Pemenangnya akan mewakili Indonesia di kontes robot ABU Robocon 2017 di Jepang, 26-28 Agustus. Adapun pemenang kategori KRPAI akan mewakili Indonesia pada kompetisi tingkat internasional di Trinity College Hardfort Connecticut, Amerika Serikat, tahun ini.

“Juara nasional di kategori KRPAI pada KRI edisi sebelumnya sudah beberapa kali menjuarai kontes robot di Trinity College. Kemampuan robot Indonesia saat mencari api dan memadamkannya sudah teruji,” ujarnya.

Tiga tim
Sementara itu, Ketua Komunitas Mahasiswa Penggemar Otomasi dan Robotika Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Ridha Nabawi mengatakan, ada tiga tim UPI yang berpartisipasi dalam kontes robot nasional ini. Mereka adalah tim Isola F yang berlomba di kategori KRSBI, tim Isola_229 yang berlomba di kategori KRAI, dan tim Isola A5 yang bertanding di kategori KRSTI. “Kami sudah menjalani beberapa persiapan dan latihan sehingga persiapan sudah benar-benar maksimal,” ujar Ridha. (BKY)
———-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 9 Juli 2017, di halaman 6 dengan judul “Kontes Robot Indonesia Tingkat Nasional Digelar”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit
Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua
Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS
Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Berita ini 15 kali dibaca

Informasi terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 17:54 WIB

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit

Rabu, 9 Juli 2025 - 12:48 WIB

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Berita Terbaru

fiksi

Pohon yang Menolak Berbunga

Sabtu, 12 Jul 2025 - 06:37 WIB

Artikel

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit

Kamis, 10 Jul 2025 - 17:54 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Tamu dalam Dirimu

Kamis, 10 Jul 2025 - 17:09 WIB

Artikel

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Jul 2025 - 12:48 WIB

fiksi

Cerpen: Bahasa Cahaya

Rabu, 9 Jul 2025 - 11:11 WIB