Zona Kegempaan Maluku Sangat Kompleks

- Editor

Rabu, 7 Mei 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mekanisme kegempaan di Indonesia, terutama di kawasan Indonesia timur, masih belum terpetakan dengan baik. Dibutuhkan banyak penelitian untuk memahami mekanisme dan potensi ancamannya pada masa mendatang mengingat banyaknya catatan gempa dan tsunami besar di kawasan timur itu.

”Kegempaan di kawasan timur Indonesia harus lebih banyak diteliti karena, selain ancamannya, aktivitas geologi di kawasan itu juga sangat kompleks,” kata Yudhicara, peneliti kegempaan dari Badan Geologi, Selasa (6/5).

Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, pada Jumat (2/5) terjadi gempa berkekuatan magnitudo 5,7 di perairan Kabupaten Buru Selatan, Ambon. Gempa itu relatif kecil sehingga tidak memicu tsunami, tetapi 57 rumah dilaporkan rusak dan tiga orang terluka (Kompas, 5/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

”Mekanisme gempa ini sesar naik dengan arah patahan barat laut-tenggara,” kata Yudhicara. ”Saya menduga jalur patahan yang memicu gempa magnitudo 5,7 itu menerus ke daratan. Karena itu, sekalipun skala gempanya relatif kecil, tetapi menimbulkan kerusakan pada bangunan.”

Yudhicara menyebutkan, faktor yang berpengaruh terhadap kerusakan bangunan akibat gempa, selain mekanisme sumber gempa, juga lokasi bangunan berada di jalur lemah (patahan). Selain itu, kondisi tapak biasanya berada di tanah lunak atau belum padat. Faktor lain adalah konstruksi bangunan yang buruk.

Khusus untuk kawasan timur Indonesia, menurut Yudhicara, fenomena kegempaannya sangat unik dan jalur sesarnya belum terpetakan semua. Contohnya, tahun 2006, terjadi gempa di daratan Pulau Buru, tetapi memicu terjadinya tsunami. ”Ini fenomena langka karena gempa di daratan, tetapi menyebabkan tsunami,” kata dia.

Yudhicara menyebutkan, gempa saat itu terjadi di zona patahan darat yang menerus ke arah laut dengan arah utara-selatan. Mekanisme gempanya adalah mendatar dan memicu longsoran bawah laut. Longsoran inilah pemicu tsunami lokal.

Di luar zona
Sementara itu peneliti tsunami Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Widjo Kongko, mengatakan, belajar dari gempa darat di Thailand yang terjadi pada Senin (5/5), Indonesia juga harus mewaspadai kawasan di luar zona kegempaan utama. ”Gempa Thailand dengan mekanisme geser ini sangat aneh. Sumber gempa berada di luar jalur subduksi utama,” kata dia. ”Dalam radius 100 kilometer dari pusat gempa Thailand itu, dalam 400 tahun hanya ada beberapa gempa kecil. Jadi, jelas ini di luar zona seismik yang lazim.”

Menurut Widjo, fenomena itu mirip gempa bumi yang tiba-tiba terjadi di Kalimantan, yang selama ini dikenal aman dari gempa. ”Ternyata masih banyak hal yang belum diketahui tentang kegempaan. Karenanya, kajian dasar dan terapan harus terus dilakukan,” kata dia. (AIK)

Sumber: Kompas, 7 Mei 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB