Waspadai Gempa dan Tsunami Besar di Maluku

- Editor

Senin, 5 Mei 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Beberapa kali gempa berkekuatan di atas magnitudo 5 di perairan sekitar Maluku dan Maluku Utara memberi sinyal keaktifan zona kegempaan di kawasan itu. Itu patut menjadi peringatan bagi pemerintah dan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, mengingat riwayat gempa besar dan tsunami pada masa lalu.

Gempa berkekuatan magnitudo 5,7 terjadi di laut, sekitar 88 kilometer (km) timur laut Pulau Buru pada Jumat (2/5) pukul 15.43 WIB. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofiska (BMKG), pusat gempa pada kedalaman 10 km. Selang dua hari, pada Minggu (4/5) pukul 15.53, terjadi gempa berkekuatan magnitudo 5,2 di sekitar 16 km tenggara Kepulauan Talaud. Kedalaman pusat gempa sekitar 24 km.

Peneliti tsunami dari Badan Pengkajian dan Dinamika Pantai-Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPDP-BPPT) Widjo Kongko mengatakan, gempa-gempa kali ini memang tak begitu besar dan tak berpotensi tsunami. Namun, hanya soal waktu gempa besar dan tsunami terjadi di perairan itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kawasan Indonesia timur, mulai Sulawesi, Maluku, hingga Papua, kata Widjo Kongko, punya dinamika geologi kompleks. Lempeng Australia menumbuk dari selatan berkecepatan 7,5 cm per tahun. Dari arah Papua ke barat berkecepatan 9 cm per tahun. ”Ada juga Sesar Sorong dan kombinasi banyak sesar geser yang bergerak aktif,” katanya.

Aktifnya pergerakan lempeng di sana dibuktikan banyaknya gempa. Catatan Widjo, 100 tahun terakhir ada 11 gempa bermagnitudo di atas 8. Pada 1904 (magnitudo 8,4), 1916 (8,1), 1932 (8,3), 1938 (8,6), 1950 (8,1), 1963 (8,2), 1971 (8,1), dan 1979 (8,1).

Tsunami besar
Peneliti gempa dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Yuchicara mengatakan, selain keaktifan lempeng, yang juga patut diwaspadai di timur Indonesia adalah kondisi kontur darat dan laut sangat curam yang memungkinkan longsor. ”Jika terjadi getaran bisa menyebabkan longsor. Jika longsor, di laut bisa memicu tsunami besar,” kata dia.

Widjo mengingatkan, gempa memicu longsor bawah laut itu sangat membahayakan, seperti terjadi di Papua Niugini tahun 1998. Meski gempanya kecil, terjadi tsunami besar menewaskan lebih dari 2.000 orang.

Longsor bawah laut diduga juga terjadi di Laut Seram, September 1899. Gempa waktu itu berkekuatan magnitudo 7,8, tetapi memicu tsunami setinggi 12 m. ”Kekuatan gempa segitu mestinya hanya berpotensi memicu tsunami maksimal 3 meter. Kuat dugaan saat itu terjadi longsor bawah laut,” ujarnya.

Masyarakat Seram mengenal gempa 1899 itu dengan sebutan Bahaya Seram. Warga Negeri (Desa) Elpaputih, Seram bagian Barat, Maluku, masih merekam peristiwa itu sebagai hilangnya negeri mereka karena hantaman air laut. Lebih dari 3.000 orang warga Elpaputih tewas.

Naturalis Georg Everhard Rumphius juga mencatat gempa dahsyat disusul tsunami yang melanda Pulau Ambon dan Seram, 17 Februari 1674. Catatan itu merupakan dokumentasi tertua kejadian gempa dan tsunami besar di Indonesia. (AIK)

Sumber: Kompas, 5 Mei 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB