Vaksin Malaria Dicoba pada Manusia untuk Pertama Kalinya

- Editor

Jumat, 11 Januari 2019 - 11:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Malaria masih menjadi masalah kesehatan di dunia, termasuk di Indonesia. Malaria ternyata juga menyebabkan masalah pada ibu hamil yang berakibat 220.000 kematian setiap tahun di dunia. Pengobatan yang tersedia selama ini tidak tuntas mengatasi malaria. Namun, tim ilmuwan Denmark dan Jerman telah berhasil mencoba vaksin melaria pada manusia.

NOEL FILKOSTIG UNTUK KOMPAS–Wartawan Kompas, Frans Pati Herin, dirawat di Rumah Sakit Otto Kuyk di Ambon, awal Februari 2018, akibat malaria yang diduga ditularkan di Asmat, Papua, setelah ia bertugas di sana.

Penelitian berjudul ”Percobaan Klinis Pertama pada Manusia, PAMVAC, Kandidat Vaksin Mencegah Malaria Terkait Kehamilan” itu dimuat dalam jurnal Clinical Infectious Diseases edisi 10 Januari 2019 yang juga dipublikasikan Sciencedaily.com. Penelitian dilakukan tim dari Universitas Kopenhagen, Denmark, dan Universitas Tubingen, Jerman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut ringkasan dalam jurnal, kandidat vaksin tersebut disebut PAMVAC, kependekan dari pregnancy-associated malaria vaccine atau vaksin malaria terkait kehamilan. Vaksin tersebut dibuat dari VAR2CSA, protein penyebab malaria, yaitu Plasmodium falciparum.

CDC/DR. MAE MELVIN TRANSWIKI–Parasit Plasmodium falciparum yang memicu malaria paling mematikan.

Vaksin dicoba kepada 36 sukarelawan dewasa Jerman yang sehat dengan cara diimunisasi dengan tiga suntikan intramuskuler atau melalui otot. Vaksin diberikan setiap empat minggu. Sukarelawan diamati selama enam bulan setelah imunisasi terakhir.

”Ini adalah tonggak yang luar biasa bagi kita untuk dapat menunjukkan bahwa vaksin kita benar-benar aman dan menginduksi respons antibodi yang tepat dalam darah yang kita inginkan,” kata Morten Agertoug Nielsen, peneliti dari Departemen Imunologi dan Mikrobiologi Universitas Kopenhagen.

Subyek tes Jerman digambarkan sebagai ”malaria naif” karena mereka tidak terkena parasit malaria sehingga tidak akan pernah mengembangkan malaria kehamilan. Namun, mereka digunakan sebagai subyek uji untuk mendokumentasikan bahwa vaksin tersebut aman dan tampaknya berfungsi sebelum diperkenalkan pada kelompok perempuan Afrika yang rentan dan berisiko terkena malaria terkait kehamilan.

KOMPAS/ADHITYA RAMADHAN–Petugas kesehatan Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, menyiapkan insektisida untuk disemprotkan ke dinding rumah untuk mencegah penyebaran penyakit malaria, Kamis (4/5/2017). Provinsi NTT merupakan salah satu provinsi dengan angka kejadian malaria yang tinggi.

”Tentu saja kami akan melakukan lebih banyak tes karena kami ingin mengambil vaksin sejauh yang kami bisa. Oleh karena itu, kami bekerja sama dengan rumah sakit di Benin di Afrika, tempat kami dapat melakukan penelitian pada wanita yang berisiko terkena penyakit ini,” kata Ali Salanti, peneliti lainnya dari Departemen Imunologi dan Mikrobiologi Universitas Kopenhagen.

Di Indonesia, seperti ditulis wartawan Kompas, Aditya Ramadhan, 23 Januari 2018, sejak Komando Pembasmian Malaria dibentuk pada 1959 oleh Presiden Soekarno hingga 2018, penanggulangan malaria belum tuntas. Hingga tahun 2018, sekitar 80 juta penduduk Indonesia tinggal di daerah endemis malaria rendah hingga tinggi.

KOMPAS/AGUS SUSANTO (AGS)–Dokter menulis obat untuk penderita positif malaria di Puskesmas Skouw, Distrik Muara Tami, Jayapura, Papua, Sabtu (15/7/2017). Angka kejadian malaria di wilayah ini masih cukup tinggi.

Hasilnya, PAMVAC aman dan ditoleransi dengan baik. PAMVAC yang diformulasikan dengan bahan pembantu berbasis alhydrogel adalah aman, dapat ditoleransi dengan baik dan diinduksi antibodi aktif secara fungsional. PAMVAC selanjutnya akan dinilai pada wanita sebelum kehamilan pertama di daerah endemis.

Angka kesakitan malaria di satu daerah ditentukan dengan annual parasite incidence (API) yang merupakan jumlah kasus malaria per 1.000 penduduk dalam setahun. Status eliminasi dicapai suatu daerah jika angka API kurang dari 1, kasus positif berdasarkan konfirmasi laboratorium kurang dari 5 persen, dan tak ada lagi penularan tiga tahun berturut-turut. Saat ini baru DKI Jakarta dan Bali yang semua kabupaten atau kotanya berstatus eliminasi malaria.

Di Indonesia, angka API tahun 2011 hingga 2016 terus menurun, yakni 1,75 menjadi 0,84. Meski demikian, masih ada 167 dari 514 kabupaten atau kota (52 persen populasi) dengan endemisitas rendah sampai tinggi yang belum bebas malaria. Mayoritas daerah itu berada di kawasan timur Indonesia, yakni Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Maluku Utara.

Oleh SUBUR TJAHJONO

Sumber: Kompas, 11 Januari 2019

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan
UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum
3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum
Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023
Tiga Ilmuwan Penemu Quantum Dots Raih Nobel Kimia 2023
Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023
Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Senin, 13 November 2023 - 13:46 WIB

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 November 2023 - 13:42 WIB

3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum

Senin, 13 November 2023 - 13:37 WIB

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 November 2023 - 05:01 WIB

Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:52 WIB

Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:42 WIB

Teliti Dinamika Elektron, Trio Ilmuwan Menang Hadiah Nobel Fisika

Berita Terbaru

Berita

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 Nov 2023 - 13:46 WIB

Berita

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 Nov 2023 - 13:37 WIB