Universitas Terbuka tengah mengusulkan program magister internasional yang mengangkat kajian tentang negara-negara di Asia Tenggara. Program itu digagas untuk mempromosikan potensi ASEAN, sekaligus mempersiapkan lulusan menyambut era Masyarakat Ekonomi Asia.
“Kami tengah mengusulkan Program ASEAN Studies menjadi program studi magister. Kami ingin mahasiswa memahami konteks ASEAN secara menyeluruh,” ujar Rektor Universitas Terbuka Tian Belawati di sela- sela perayaan Dies Natalis Ke-31 Universitas Terbuka (UT), Jumat (4/9) di Tangerang Selatan.
Menurut Tian, pihaknya juga menyiapkan modifikasi kurikulum untuk program itu demi meningkatkan daya saing lulusan. Mahasiswa tidak hanya dibekali berbagai pengetahuan, tetapi juga keterampilan yang memadai, termasuk keterampilan berwirausaha dan berbahasa inggris.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Materi pelajaran disampaikan dalam bahasa inggris. Itu dilakukan untuk menyelaraskan kurikulum agar lulusan yang dihasilkan memenuhi standar dan siap bersaing di level internasional,” katanya.
Program itu, kata Tian, membuka peluang bagi lulusan strata (S-1) yang ingin mendalami perkembangan Asia Tenggara dengan lebih mudah lewat media digital. Pendidikan jarak jauh menjadi solusi bagi mereka yang ingin belajar tanpa keterbatasan ruang dan waktu. “Pendidikan jarak jauh mengedepankan fleksibilitas dan keterbukaan,” ujarnya.
Nantinya, program itu diarahkan untuk menunjang pengetahuan mahasiswa. Sebagian besar mahasiswa UT telah memiliki pekerjaan. “Orientasi mahasiswa lebih pada agar ilmu yang didapat mampu meningkatkan kapasitas dirinya atau membantu promosi karier mereka,” katanya.
Menunggu izin
Asisten Direktur Bidang Akademik Pascasarjana Universitas Terbuka Sri Listyarini menuturkan, program ASEAN Studies sudah berjalan sejak 2015. Namun, mahasiswa yang menempuh program itu belum mendapat gelar magister, tetapi mendapat sertifikat kelulusan untuk mata kuliah yang ditempuhnya.
“Kami masih menunggu izin dari kementerian yang ditargetkan selesai pada 2016. Saat ini, program ASEAN Studies masih program setara jenjang magister. Nantinya, mahasiswa dapat alih kredit untuk mendapat gelar magister,” katanya.
Kerja sama internasional
Sri menjelaskan, program itu merupakan kerja sama dengan empat universitas lain di Asia Tenggara yang juga menerapkan pendidikan jarak jauh. Universitas tersebut adalah Open University Malaysia (OUM), Sukhothai Thammathirat Open University (STOU) di Thailand, University of the Philippines Open University (UPOU) di Filipina, dan Hanoi Open University (HOU) di Vietnam. “Dosen pengajar dari setiap universitas itu membantu menyiapkan bahan ajar untuk mahasiswa,” ujarnya.
Nantinya, pengajar dari Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam juga ikut menjadi pembicara dalam beberapa forum diskusi untuk memperkaya pengetahuan mahasiswa. (B08)
———————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 5 September 2015, di halaman 11 dengan judul “UT Usulkan Program Magister Internasional”.