Universitas Lampung Galakkan Riset Pertanian

- Editor

Kamis, 1 Maret 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Universitas Lampung menggenjot penelitian di berbagai sektor, khususnya di bidang pertanian. Selama empat bulan sejak 10 Oktober 2017 hingga 10 Februari 2018, sebanyak 101 hasil riset dosen di Fakultas Pertanian telah mendapatkan hak cipta dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

“Saat ini, kami mendorong para dosen untuk dapat melakukan penelitian di bidang pertanian. Penelitian di sektor ini penting karena Lampung menjadi salah satu daerah penghasil peroduk pertanian,” kata Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Lampung Warsono, Selasa (27/2) di Bandar Lampung. Atas pencapaian 101 riset selama empat bulan itu, Fakultas Pertanian Universitas Lampung mendapat rekor Muri.
Dekan Fakultas Pertanian Irwan Sukri Banuwa mengatakan, perolehan rekor Muri itu merupakan penghargaan atas kerja keras para dosen di Fakultas Pertanian Unila. Dia berharap, semakin banyak para dosen yang dapat berkontribusi menghasilkan riset di sektor pertanian.

KOMPAS/VINA OKTAVIA–Dekan Fakultas Pertanian Irwan Sukri Banuwa memberikan sambutan pada acara penyerahan rekor Muri pada Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Selasa (27/2), di Bandar Lampung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Saat ini, sudah ada sekitar 160 penelitian dosen di Universitas Lampung yang telah dipublikasikan di jurnal internasional. Dalam dua tahun ke depan, Universitas Lampung diharapkan dapat mempublikasikan 40 hasil riset baru.

KOMPAS/VINA OKTAVIA–Rektor Universitas Lampung Hasriadi Mat Akin menerima piagam rekor Muri untuk Fakultas Pertanian Universitas Lampung atas perolehan hak cipta terbanyak dalam kurun waktu empat bulan, Selasa (27/2).

Demi menunjang hal itu, Universitas Lampung menyiapkan anggaran Rp 18 miliar untuk penelitian. Tahun 2019, anggaran tersebut naik menjadi Rp 26 miliar. Selain anggaran dari pihak kampus, anggaran untuk penelitian juga diperoleh dari Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi.

Namun Warsono mengungkapkaan masih ada kesulitan mengantar inovasi tersebut menjadi produk komersil. Sebagian besar inovasi belum dapat diimplementasikan di sektor industri karena dinilai belum efisien.

Untuk itu, pihaknya menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta. Dengan kerjasama itu, hilirisasi hasil riset diharapkan dapat lebih mudah direalisasikan.

Saat ini, kata dia, Universitas Lampung telah bekerja sama dengan PT Sungai Budi Grup untuk mengembangkan penelitian singkong dari hulu ke hilir. Selain pemuliaan benih singkong, Universitas Lampung juga akan mempelopori pendirian pusat riset singkong di Lampung.

Warsono mengatakan Lampung memproduksi 8,2 juta ton singkong per tahun. Jumlah itu menyumbang 34,4 persen dari total produksi singkong nasional sebanyak 23,8 juta ton.
Saat ini, Indonesia merupakan negara produsen singkong terbesar ketiga setelah Nigeria (47,4 juta ton) dan Thailand (30,2 juta ton). Singkong sebagai penghasil utama pati dibutuhkan di berbagai sektor industri dan farmasi.

Selain penelitian tentang singkong, Universitas Lampung juga tengah mengembangkan riset pemanfaatan limbah kelapa sawit untuk menghasilkan biogas. Impelemntasi riset ini bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

“Tahun ini, dosen Universitas Lampung turut menjadi supervisi untuk pembangunan fasilitas pengolahan sampah kelapa sawit serupa di enam provinsi lainnya,” ujarnya. (VIO)–VINA OKTAVIA

Sumber: Kompas, 1 Maret 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB