RSPTN Universitas Lampung Segera Beroperasi

- Editor

Kamis, 23 Juli 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pembangunan rumah sakit perguruan tinggi negeri (RSPTN) di Universitas Lampung, Bandar Lampung, ditargetkan selesai 2024. Namun, rumah sakit itu akan segera dioperasikan karena pembangunan tahap I telah selesai.

KOMPAS/VINA OKTAVIA—Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Universitas Lampung Asep Sukohar (kedua dari kiri), didampingi pejabat Universitas Lampung, saat menyampaikan keterangan terkait pembangunan Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) Universitas Lampung, di Bandar Lampung, Rabu (22/7/2020).

Pembangunan Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri atau RSPTN di Universitas Lampung, Bandar Lampung, ditargetkan selesai pada 2024. Meski demikian, rumah sakit itu akan segera dioperasikan karena pembangunan tahap I sudah selesai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Asep Sukohar mengatakan, secara umum, pembangunan tiga gedung utama RSPTN sudah selesai. Rumah sakit itu akan segera dioperasikan sebagai sarana praktik mahasiswa kedokteran. Selain itu, RSPTN juga akan memberikan pelayanan kepada masyarakat umum.

”Setelah serah terima, RSPTN ini akan segera dioperasikan. Kami sedang menyusun perencanaan untuk membuka layanan cuci darah dan klinik dokter spesialis dengan sistem kerja sama operasional (KSO),” kata Asep, di Bandar Lampung, Rabu (22/7/2020).

Selain itu, RSPTN itu juga akan menjadi lokasi praktik bagi mahasiswa fakultas kedokteran yang akan menjalani program ko-asisten. Dalam jangka panjang, rumah sakit itu juga diharapkan akan menjadi pusat riset kedokteran di Lampung.

Menurut dia, pembangunan RSPTN tersebut diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Unila. Selain itu, kehadiran RSPTN juga dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat Lampung yang membutuhkan layanan kesehatan.

Pada pembangunan RSPTN tahap I ini, Unila memperoleh bantuan senilai Rp 74 miliar dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung. Dengan dana itu, Pemkot Bandar Lampung membangun tiga gedung utama RSPTN dan satu gedung di Fakultas Kedokteran Unila sejak 2016.

Menurut Asep, pembangunan RSPTN ditargetkan selesai pada 2024. Saat ini, Unila telah mengajukan pinjaman luar negeri senilai Rp 600 miliar kepada Bank Pembangunan Asia (ADB). Dana itu akan digunakan untuk membangun tiga gedung lagi sesuai dengan rencana pembangunan RSPTN.

Ketua Badan Pengelola Aset Universitas Lampung Habibullah Jimat menuturkan, Unila membutuhkan dukungan dana dari pihak lain karena pembangunan RSPTN tidak dianggarkan dari APBN. Untuk itu, Unila berpartisipasi dalam mengajukan pinjaman luar negeri melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pembangunan RSPTN tahap II ditargetkan dimulai pada 2021.

Beri penghargaan
Habibullah menambahkan, Universitas Lampung juga memberikan penghargaaan non-akademik kepada Wali Kota Bandar Lampung Herman HN. Penghargaan ”Dana Wira Utama Anugraha” itu diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada Pemerintah Kota Bandar Lampung yang sudah mendukung kemajuan pendidikan tinggi.

Sebagai kepala daerah, Herman dinilai memiliki komitmen yang tinggi dalam mendorong kemajuan pendidikan daerah. Kendati bukan wewenang daerah, Pemkot Bandar Lampung sudah membantu pembangunan RSPTN tersebut.

Sebelumnya, pembangunan RSPTN Unila yang sudah direncanakan pada 2011 itu sempat terhenti karena kendala pendanaan. Pembangunan rumah sakit itu akhirnya bisa dilanjutkan setelah Pemkot Bandar Lampung memberikan bantuan.

Dia berharap apresiasi ini bisa merangsang kepala daerah lain di Lampung ikut berkontribusi dalam mendukung pembangunan pendidikan tinggi di daerah. Dengan kontribusi banyak pihak, pengembangan pendidikan bisa jauh lebih cepat.

Juru bicara Universitas Lampung, Nanang Trenggono, memastikan, penghargaan terhadap Pemkot Bandar Lampung ini tidak ada kaitannya dengan penyelenggaraan pemilihan kepala daerah di Bandar Lampung. Pemberian penghargaan sudah melewati tahap seleksi oleh tim yang bersifat independen. Dia meminta masyarakat tidak mengaitkan pemberian penghargaan itu dengan rencana majunya Eva Dwiana, yang merupakan istri Herman HN, dalam pilkada di Bandar Lampung.

Oleh VINA OKTAVIA

Editor: AUFRIDA WISMI WARASTRI

Sumber: Kompas, 22 Juli 2020

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia
Boeing 777: Saat Pesawat Dirancang Bersama Manusia dan Komputer
James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta
Berita ini 9 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 2 Juli 2025 - 18:46 WIB

Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:32 WIB

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Jumat, 27 Juni 2025 - 05:33 WIB

Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah

Sabtu, 14 Juni 2025 - 06:58 WIB

Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?

Berita Terbaru

Artikel

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Jun 2025 - 14:32 WIB