UI Pindahkan Pohon Langka

- Editor

Rabu, 3 November 2010

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Universitas Indonesia kembali memindahkan pohon langka African Baobab (Adansonia Digitata) berumur sekitar 160 tahun ke Kampus Depok untuk keperluan konservasi dan penelitian. Pohon asli Afrika dengan diameter batang sekitar 7,5 meter itu dinilai istimewa karena manfaat gizi dan sifatnya yang mudah tumbuh.

Tiga hingga dua bulan lalu, UI memindahkan lima pohon yang memiliki nama lokal Ki Tambleg dan Asem Bhuto itu dari perkebunan tebu di Desa Manyingsal, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat, ke Kampus UI Depok. Kini, pohon yang akan dipindah berasal dari Kompleks PT Sang Hyang Seri (SHS) Sukamandi di Desa Ciasem Girang, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang.

Direktur PT SHS Eddy Budiono di Sukamandi, Subang, Selasa (2/11), mengatakan, PT SHS menghibahkan sebagian dari 11 pohon baobab yang tumbuh di Kompleks PT SHS Sukamandi kepada UI. Rektor UI Gumilar Rusliwa Somantri mengatakan, berdasarkan sejumlah penelitian dan literatur, buah pohon baobab memiliki kandungan vitamin C enam kali lebih tinggi dari jeruk, kalsium yang sama dengan susu, antioksidan, magnesium, dan kandungan lain. Keistimewaan itu membuat baobab dijuluki pohon kehidupan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pemindahan satu pohon dari Subang ke Depok diperkirakan perlu waktu dua-tiga hari. Lima pohon yang dipindah sebelumnya, ditaksir memiliki bobot 25-70 ton, dapat tumbuh setelah ditanam di tempat baru. (MKN)

Sumber: Kompas, Rabu, 3 November 2010 | 04:16 WIB

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Ketika Matahari Menggertak Langit: Ledakan, Bintik, dan Gelombang yang Menggetarkan Bumi
Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit
Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua
Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS
Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Berita ini 15 kali dibaca

Informasi terkait

Selasa, 15 Juli 2025 - 08:43 WIB

Ketika Matahari Menggertak Langit: Ledakan, Bintik, dan Gelombang yang Menggetarkan Bumi

Rabu, 9 Juli 2025 - 12:48 WIB

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Juli 2025 - 10:21 WIB

Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Berita Terbaru

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Anak-anak Sinar

Selasa, 15 Jul 2025 - 08:30 WIB

Fiksi Ilmiah

Kapal yang Ditelan Kuda Laut

Senin, 14 Jul 2025 - 15:17 WIB

fiksi

Pohon yang Menolak Berbunga

Sabtu, 12 Jul 2025 - 06:37 WIB