Peningkatan pendapatan masyarakat bisa dipercepat dengan menjadikan teknologi dan inovasi sebagai penghela pertumbuhan ekonomi.
KOMPAS/MUCHAMAD ZAID WAHYUDI–Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza memberikan sambutannya dalam BPPT Innovation Day di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (10/12/2019).
Ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) tidak hanya bisa dimanfaatkan untuk kemajuan iptek semata. Namun, iptek bisa dimanfaatkan lebih luas untuk mendukung pembangunan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tidak ada negara yang tidak memanfaatkan iptek untuk pembangunan nasional,” kata Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza dalam BPPT Innovation Day di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (10/12/2019).
Selain itu, peningkatan pendapatan masyarakat bisa dipercepat dengan menjadikan teknologi dan inovasi sebagai penghela pertumbuhan ekonomi. Teknologi dan inovasi bisa menjadi basis tumbuhnya industri manufaktur yang bisa ciptakan lapangan kerja dan memperluas kesejahteraan masyarakat.
Pengalaman Indonesia antara 1967-1997 menunjukkan berkembangnya industri manufaktur jadi penopang tumbuhnya ekonomi. Saat itu, pertumbuhan industri manufaktur bisa lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi.
Namun setelah krisis ekonomi 1998, peran manufaktur terus meredup. Pada 2011, pertumbuhan industri manufaktur masih mencapai 6,26 persen, namun tinggal 3,88 persen pada 2017. Situasi itu ekonomi Indonesia saat ini sulit tumbuh dengan cepat. Karena itu, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dari 5 persen seperti saat ini, pemanfaatan teknologi yang melahirkan inovasi jadi kunci.
“Perubahan paradigma pemanfaatan iptek itu menunjuk BPPT untuk melakukan transformasi orientasi seluruh program dan kegiatannya hingga bida menghasilkan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi,” tambahnya.
Pemanfaatan iptek untuk mendukung pembangunan nasional itu membuat iptek juga bisa digunakan untuk membantu mewujudkan visi dunia, termasuk Indonesia, dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030. Iptek bisa mempercepat peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan seluruh masyarakat.
Secara terpisah, Ketua ITB (Institut Teknologi Bandung) SDG Network Tirto Prakoso mengatakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, teknologi bisa dimanfaatkan untuk menerangi daerah-daerah yang belum terlistriki, membantu penyediaan akses air bersih di wilayah kering, hingga untuk meningkatkan ekonomi rumah tangga. Lebih jauh, teknologi bisa digunakan dalam pembuatan obat-obatan, pelayanan kesehatan, hingga pendidikan jarak jauh.
Meski perannya besar, namun pemanfaatan teknologi untuk mempercepat pencapaian target SDGs dan memastikan tak seorang pun tertinggal dalam pembangunan masih sangat rendah. Paradigma pengambil kebijakan untuk memanfaatkan teknologi guna menyelesaikan berbagai persoalan masyarakat juga masih kurang.
“Tanpa teknologi, peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pencapaian target SDG sulit diakselerasi,” katanya.
Oleh M ZAID WAHYUDI
Editor: YOVITA ARIKA
Sumber: Kompas, 11 Desember 2019