Sarapan Bisa Meningkatkan Konsentrasi pada Anak

- Editor

Selasa, 16 Februari 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kebiasaan menunda dan melewatkan sarapan masih dilakukan sebagian anak di Indonesia. Itu bisa menyebabkan kecukupan gizi tak terpenuhi sehingga anak menjadi tak bersemangat dan mengalami gangguan konsentrasi.

Dokter spesialis anak, Yoga Devaera, mengatakan, melewatkan sarapan paling berdampak pada kurangnya konsentrasi anak di kelas. Mereka juga cenderung kurang bertenaga saat beraktivitas di dalam dan luar kelas.

“Saat sulit konsentrasi, anak tak maksimal dalam kegiatan belajar-mengajar. Apalagi saat pelajaran olahraga, anak akan mudah lelah karena melewatkan sarapan,” kata Yoga pada jumpa pers di Jakarta, Sabtu (13/2). Sarapan berkontribusi 15-35 persen dari kebutuhan energi per hari. Anak berusia 6-12 tahun butuh 1.800-2.200 kilokalori.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Riset yang dilakukan dokter spesialis anak, I Gusti Lanang dan Putu Ayu Widyanti, dalam artikel Breakfast Habit and Academic Performance Among Suburban Elementary School Children pada 2013, menunjukkan, sebanyak 51,7 persen siswa SD usia 6-12 tahun yang biasa sarapan sebelum berangkat sekolah punya nilai rapor 4,5 kali lebih tinggi ketimbang anak-anak yang tak biasa sarapan.

“Jika kebiasaan mengabaikan sarapan hampir setiap hari, apalagi hanya asal kenyang dan tidak bergizi lengkap, itu amat berpengaruh pada prestasi akademik anak,” kata Yoga. Di Indonesia, banyak anak terbiasa sarapan pada waktu istirahat. Batas waktu sarapan ideal ialah pukul 09.00.

Jika kebiasaan mengabaikan sarapan berlanjut hingga dewasa, sistem pencernaan bisa terganggu, bahkan kena diabetes melitus dan gangguan jantung. Jadi, kebiasaan sarapan dengan gizi seimbang perlu diperhatikan.

Menurut Regional Nutrition and External Manager Cereal Partners Worldwide (CPW) Asia-Middle East-Africa Ece Durukan, orangtua harus memperhatikan gizi pada menu sarapan. Misalnya, sayur, buah, makanan berserat, dan mengandung protein, baik dari hewani maupun nabati. (C07)
————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 16 Februari 2016, di halaman 14 dengan judul “Sarapan Bisa Meningkatkan Konsentrasi pada Anak”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:32 WIB

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Berita Terbaru

Artikel

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Senin, 7 Jul 2025 - 08:07 WIB

Fiksi Ilmiah

Bersilang Nama di Delhi

Minggu, 6 Jul 2025 - 14:15 WIB

Artikel

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Sabtu, 5 Jul 2025 - 07:58 WIB