Saatnya Kutu Buku Berpesta

- Editor

Sabtu, 2 Maret 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bagi para pencinta buku, mendatangi bazar buku Big Bad Wolf tak ubahnya seperti memasuki gudang harta karun. Acara tahunan itu merupakan kesempatan terbaik bagi mereka untuk mendapatkan buku yang diinginkan dengan harga super miring.

”Rasanya tangan ini enggak bisa berhenti nyomot buku,” ujar Aji (47) sambil tertawa, Kamis (28/2/2019).

PANDU WIYOGA UNTUK KOMPAS–Zee (7), yang kini duduk di taman kanak-kanak B, membaca buku bergambar yang didapatnya saat mendatangi bazar buku Big Bad Wolf di Indonesia Convention Exhibition, BSD, Tangerang, Kamis (28/2/2019).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Aji datang ke Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Tangerang, secara khusus untuk menambah koleksi komik Barat. Dua keranjang ukuran sedang yang dibawa sudah penuh, tetapi ia belum berniat berhenti menggondol komik.

Harga miring yang ditawarkan BBW membuat Aji lupa di rumahnya hampir tidak ada lagi ruang untuk menyimpan komik. Namun, hal itu tampaknya tak terlalu jadi soal buat dia.

PANDU WIYOGA UNTUK KOMPAS–Pencinta komik, Aji (47), ketika mendatangi bazar buku Big Bad Wolf di Indonesia Convention Exhibition, BSD, Tangerang, Kamis (28/2/2019).

”Ini, kan, cuma satu tahun sekali. Kalau enggak sekalian borong nanti malah nyeselnya setahun,” kata Aji.

Sejak kecil ia menggemari komik Barat, misalnya Asterix dan Obelix. Karena komik Barat biasanya lebih mahal, waktu kecil ia tak bisa sering-sering membeli komik kesukaannya itu.

Kerinduan masa kecil itu tak hilang dimakan waktu, bahkan justru semakin kuat ketika Aji beranjak dewasa. Dengan bangga, ia menunjuk tulisan di kaus yang dikenakan, ”I have more comics than your kids”.

PANDU WIYOGA UNTUK KOMPAS–Seorang pengunjung tengah memilih buku saat mengunjungi bazar buku Big Bad Wolf di Indonesia Convention Exhibition, BSD, Tangerang, Kamis (28/2/2019).

Menular
Pengunjung lain, Nana (32), membawa serta kedua anaknya, Zee (7) dan Driss (2,5). Di kereta dorong yang penuh buku, kedua bersaudara itu duduk manis beralaskan buku pilihan ibunya.

Yang sulung rajin bertanya setiap kali menemukan makhluk aneh di buku bergambar yang diberikan sang ibu. Sementara yang bungsu juga tak mau kalah berkomentar dengan menganggap semua makhluk aneh adalah kambing.

”Saya ingin kebiasaan membaca menular kepada anak saya. Membaca itu menyenangkan dan saya ingin mereka merasakannya,” kata Nana.

PANDU WIYOGA UNTUK KOMPAS–Penggemar buku, Nana (32), membawa serta kedua anaknya, Zee (7) dan Driss (2,5), mengunjungi bazar buku Big Bad Wolf di Indonesia Convention Exhibition, BSD, Tangerang, Kamis (28/2/2019).

Zee yang duduk di taman kanak-kanak B mulai gemar membaca cerita bergambar, terutama yang tokohnya memiliki banyak bulu.

Driss juga suka dengan buku. Meskipun belum bisa membaca, setidaknya dia suka mencoret-coret buku cerita milik Zee.

”Membaca itu tidak perlu dipaksa. Saya yakin kalau mereka terbiasa dekat dengan buku, suatu saat mereka akan menyukainya,” kata Nana.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang datang membuka gelaran BBW mengatakan, melalui buku seorang anak belajar mengenal dunia sekitar. Melalui buku pula mereka berkenalan dengan buah pikiran para tokoh besar dunia.

”Tingkat literasi akan menentukan peradaban suatu bangsa. Jika tingkat literasinya rendah, sudah tentu bangsa itu hanya akan berperan sebagai pemasok tenaga kerja buruh kasar saja,” kata Susi.

Tersihir
Penerima Nobel Sastra 2010, Mario Vargas Llosa, dalam esainya yang berjudul ”Benarnya Kebohongan”, menulis, manusia tidak pernah puas dengan nasibnya. Manusia selalu mengidamkan dan memimpikan lebih banyak ketimbang yang sesungguhnya bisa dicapai.

PANDU WIYOGA UNTUK KOMPAS–Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat membuka bazar buku Big Bad Wolf di Indonesia Convention Exhibition, BSD, Tangerang, Kamis (28/2/2019).

Elvi (22) sejak kecil bermimpi hidup di dunia para penyihir. Sayangnya, di bumi ini, sebuah sapu tetaplah sebuah sapu. Tidak ada keajaiban yang membuat sapu bisa digunakan untuk terbang.

PANDU WIYOGA UNTUK KOMPAS–Penggemar novel Harry Potter, Elvi (22), ketika mendatangi bazar buku Big Bad Wolf di Indonesia Convention Exhibition, BSD, Tangerang, Kamis (28/2/2019).

Namun, Elvi tak terlalu kecewa dengan hal itu. Novel Harry Potter karya JK Rowling sudah sejak lama menjadi tempatnya menghidupkan mimpi.

”Enggak ada buku lain yang ceritanya terasa nyata banget,” katanya.

Meskipun sudah berkali-kali menamatkan seri cerita tersebut, ia tak pernah bosan membacanya dari awal lagi. Maka, ia tak menyia-nyiakan kesempatan memperoleh seri lengkap Harry Potter dalam bahasa Inggris ketika mengunjungi BBW.

”Sebenarnya sudah punya juga yang sama, tetapi sudah kucel karena terlalu banyak dibaca. Yang ini nantinya khusus untuk disimpan,” ujar Elvi. (PANDU WIYOGA)–PASCAL S BIN SAJU

Editor PASCAL S BIN SAJU

Sumber: Kompas, 1 Maret 2019

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB