Berjuang Melawan Tragedi Nol Buku

- Editor

Senin, 8 Desember 2014 - 06:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

”Tragedi nol buku”, itulah lontaran sastrawan Taufik Ismail melihat tidak ada lagi kewajiban membaca buku bagi siswa di Indonesia. Nyatanya, minat baca siswa Indonesia termasuk yang terendah di dunia. Namun, tragedi nol buku perlahan mulai dilawan.


Di SDN Rapamanu, Kecamatan Kota Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, ruang guru disulap juga menjadi perpustakaan kecil. Koleksinya, 38 bacaan, antara lain 30 majalah sains Kuark berbentuk komik bagi siswa SD dan 8 buku cerita. Semua bacaan itu sumbangan.

”Meskipun koleksi terbatas, kami mulai membiasakan anak-anak suka membaca. Kami berharap nanti bisa menambah koleksi buku,” kata Apriyanti, guru SDN Rapamanu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara di TK-SD Kasih Agape, di Waingapu, membangun minat baca menjadi salah satu fokus sekolah, selain membangun karakter dan belajar bahasa Inggris. Salah satu sekolah swasta dengan fasilitas baik di Waingapu itu punya ruangan perpustakaan yang didesain dengan menarik. Para siswa bisa dengan santai duduk di karpet untuk membaca buku yang disukai di ruangan sejuk berpendingin hawa.

Kepala Sekolah SDK Kasih Agape Yanto ND Karimu mengungkapkan, minat baca dibangun dengan mengenalkan murid kepada perpustakaan. Sekolah membuat program penghargaan bagi siswa yang rajin ke perpustakaan dan banyak membaca atau meminjam buku. ”Kebutuhan membaca harus ditumbuhkan dari kecil,” ujar Yanto.

Kisah para guru Sumba Timur melawan tragedi nol buku itu terungkap dalam pertemuan saling berbagi mengenai ”Bagaimana Meningkatkan Minat Baca Siswa”, awal November lalu. Para guru yang telah mendapatkan pelatihan kepemimpinan transformasional, yang digagas Indonesian Overseas Alumni dan Masyarakat Pendidikan Sejati sejak tahun 2012, diajak untuk berperan meningkatkan minat baca siswa meskipun koleksi buku bacaan terbatas.

Pojok BacaDi sekolah-sekolah swasta di Pulau Jawa, sekolah yang menyadari pentingnya membaca membawa ”perpustakaan mini” ke dalam ruang kelas. Di ruangan SD Cikal Jakarta, rak berisi buku bacaan diletakkan di setiap sudut ruang kelas. Siswa leluasa mengambil buku bacaan yang menarik hatinya.

Hal serupa juga dijumpai di Sekolah Ar-Ridha Al Salaam, Depok, Jawa Barat. Tak hanya di pojok ruang kelas, buku-buku bacaan hadir juga di ruang seni, tentu dengan koleksi buku musik. Di Laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam, buku-buku dan komik sains memenuhi
rak.

Bacaan keluarga
Ketua Yayasan Gemar Membaca Indonesia Firdaus Oemar mengatakan, peningkatan minat baca masyarakat Indonesia perlu terobosan. Buku tak hanya giat diperkenalkan di sekolah, tetapi hingga ke rumah tangga.

Program minat baca pun lantas menyasar keluarga dan diuji coba melalui peminjaman buku dengan sistem rotasi di desa, yakni di Jorong (Desa) Air Batumbuah, Nagari Paninjauan, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

Sebanyak 4.000 judul buku yang menyasar kebutuhan bacaan bapak, ibu, dan anak dikirimkan kepada tiap keluarga dengan jangka waktu peminjaman dua minggu. Program sepuluh bulan itu didukung pemerintah daerah yang menyediakan satu sepeda motor dan dua karyawan. Persatuan Guru Republik Indonesia juga terlibat untuk memilih judul buku dan meneliti dampak program itu. Sebanyak 172 kepala keluarga dengan jumlah 860 orang terlibat.

Hasilnya, ditemukan fakta bahwa minat baca masyarakat desa sebenarnya tinggi. Kendala mereka dalam menikmati buku bacaan ialah keterbatasan akses terhadap buku dan ketidaksesuaian buku dengan minat atau kebutuhan masyarakat.

Muhammad Chusnun dari Yayasan Gemar Indonesia Membaca mengatakan, berdasarkan hasil kajian, yang banyak membaca ialah kaum ibu dan anak-anak. Masyarakat merasakan manfaat bacaan, misalnya, kaum ibu sekarang merawat bayinya dengan lebih baik serta membuat masakan lebih sehat dan bervariasi. Mereka juga bisa mendongeng karena tersedianya buku cerita anak-anak. Sementara para bapak pun mendapat bimbingan melalui buku-buku pertanian.

”Bahkan, anak-anak tak sabar mendapat buku baru. Mereka akhirnya mendatangi perpustakaan desa untuk bisa segera dapat bacaan baru,” ujar Firdaus.

Firdaus mengatakan, telah ada perpustakaan keliling yang dikelola Perpustakaan Nasional atau Daerah, tetapi belum sesuai dengan karakteristik dan kegiatan masyarakat. Nah, tragedi nol buku dapat diatasi dengan terobosan yang sesuai dengan kondisi masyarakat. (Ester Lince Napitupulu)

Sumber: Kompas, 8 Desember 2014

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan
UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum
3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum
Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023
Tiga Ilmuwan Penemu Quantum Dots Raih Nobel Kimia 2023
Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023
Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Senin, 13 November 2023 - 13:46 WIB

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 November 2023 - 13:42 WIB

3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum

Senin, 13 November 2023 - 13:37 WIB

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 November 2023 - 05:01 WIB

Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:52 WIB

Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:42 WIB

Teliti Dinamika Elektron, Trio Ilmuwan Menang Hadiah Nobel Fisika

Berita Terbaru

Berita

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 Nov 2023 - 13:46 WIB

Berita

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 Nov 2023 - 13:37 WIB