Remaja Butuh Lebih Banyak Bacaan

- Editor

Kamis, 3 Mei 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kalangan remaja membutuhkan lebih banyak bacaan. Saat ini cenderung minim bacaan untuk usia tepat, diperparah pesatnya perkembangan media sosial yang akhirnya memengaruhi kecenderungan lemahnya minat baca remaja.

Rofiq Alfikri, Ketua Gerakan Jambi Cerdas (GJC), mengatakan, remaja cenderung lebih suka meluangkan waktu mengakses media sosial ketimbang membaca buku. Salah satu sebabnya adalah variasi bacaan yang tersedia masih kurang. ”Kalaupun membaca, lebih banyak baca di hape, bukan dari buku,” katanya.

KOMPAS/IRMA TAMBUNAN–Komunitas Gerakan Jambi Cerdas membuka gerai membaca buku gratis di Galeri Tempoa, Kota Jambi, Kamis (3/5/2018). Kegiatan itu untuk menumbuhkan minat baca bagi generasi muda dan memperluas jaringan komunitas gemar baca.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Demi menumbuhkan minat baca bagi anak kecil dan remaja, sejumlah siswa dan alumni sekolah menengah tingkat atas dan kejuruan bergabung membangun Gerakan Jambi Cerdas. Gerakan ini membuka gerai-gerai baca buku gratis.

Salah satu gerai, di Galeri Tempoa, Jelutung, dibuka mulai Rabu (3/5/2018). Gerai bacaan gratis ini merupakan hasil kerja sama para siswa dan alumni dengan Perpustakaan Provinsi Jambi dan pengelola Galeri Tempoa. Gerai itu menyajikan 168 eksemplar buku bacaan, mulai dari buku cerita, novel, teknik budidaya, ilmu pengetahuan, hingga fotografi.

”Siapa saja dipersilakan datang membaca sepuasnya,” ujar Rofiq Alfikri, Ketua Gerakan Jambi Cerdas (GJC).

Bersamaan dengan itu, komunitas juga membuka donasi buku dan menggelar diskusi rutin setiap dua pekan sekali di RRI Pro 2 FM.

Hervyn, pelajar SMKN 3 Kota Jambi, menyatakan harapannya agar anak-anak muda dapat lebih cinta membaca. ”Sekarang ini kecenderungannya anak muda lupa membaca buku. Padahal, buku kan pelita ilmu,” katanya.

Pemilik Galeri Tempoa saat ini menjadikan tempatnya sebagai ruang terbuka bagi komunitas baca, tulis, dan kegiatan seni. Ke depan, akan digelar pula pelatihan gratis menulis dan ajang seni bagi kaum muda.–IRMA TAMBUNAN

Sumber: Kompas, 3 Mei 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Ketika Matahari Menggertak Langit: Ledakan, Bintik, dan Gelombang yang Menggetarkan Bumi
Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit
Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua
Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS
Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Selasa, 15 Juli 2025 - 08:43 WIB

Ketika Matahari Menggertak Langit: Ledakan, Bintik, dan Gelombang yang Menggetarkan Bumi

Rabu, 9 Juli 2025 - 12:48 WIB

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Juli 2025 - 10:21 WIB

Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Berita Terbaru

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Anak-anak Sinar

Selasa, 15 Jul 2025 - 08:30 WIB

Fiksi Ilmiah

Kapal yang Ditelan Kuda Laut

Senin, 14 Jul 2025 - 15:17 WIB

fiksi

Pohon yang Menolak Berbunga

Sabtu, 12 Jul 2025 - 06:37 WIB