Program Studi Kedokteran; Sejumlah RS Pendidikan Mangkrak

- Editor

Selasa, 10 Januari 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sejumlah rumah sakit pendidikan mangkrak atau terhenti pembangunannya. Padahal, rumah sakit itu jadi bagian dari pendidikan di perguruan tinggi negeri. Untuk menuntaskan pembangunan sejumlah rumah sakit, termasuk kampus, diperkirakan membutuhkan dana Rp 8,6 triliun.

“Kami sudah mengajukan ke Presiden untuk mendapat alokasi anggaran. Saya berbicara dengan Menteri Keuangan. Bangunan diaudit BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan), hasilnya keluar, dan segera kami laporkan kepada Menteri Keuangan dan Bappenas,” kata Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir saat meresmikan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Sumatera Utara, di Medan, Sumatera Utara, Senin (9/1).

Dari 24 RS pendidikan yang dibangun, 8 RS sudah beroperasi, sisanya belum beroperasi dan tahap penyelesaian. Tiga RS pendidikan yang beroperasi mendapat akreditasi paripurna atau bintang lima dari Komisi Akreditasi RS. Rumah sakit pendidikan itu ialah Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, dan Universitas Sumatera Utara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, Nasir tak menyebutkan jumlah RS yang mangkrak. “Banyak, seperti di Universitas Negeri Lampung dan Universitas Sam Ratulangi,” ujarnya.

Untuk itu, RS pendidikan diminta berkolaborasi dengan RS pemerintah, baik RS umum pusat maupun RS umum daerah. Para dokter direkomendasikan jadi dosen dan nomor induk dosen khusus. Ia mengingatkan, RS membenahi layanan agar warga tak berobat ke luar negeri.

Tingkatkan kapasitas
Sebelum resmi dibuka, RS Universitas Sumatera Utara (USU) beroperasi selama sembilan bulan. Dari 500 kapasitas tempat tidur, baru ada 115 tempat tidur. Rumah sakit menempati area 38.000 meter persegi dengan luas bangunan 52.200 meter persegi berlantai lima.

Rumah sakit itu memiliki 347 dokter, tenaga kesehatan, dan petugas administrasi serta bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan April 2016. Rumah sakit itu direncanakan menjadi pusat pengembangan teknologi kedokteran di Indonesia wilayah barat pada 2025.

Rektor USU Runtung Sitepu dan Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi meminta agar RS itu memberi layanan terbaik. Harapannya, warga provinsi itu yang biasanya berobat ke luar negeri beralih ke RS USU.

Namun, menurut Direktur RS USU Azwan Hakmi Lubis, pihaknya terkendala anggaran, keterbatasan sumber daya manusia, sistem informasi, dan peralatan. Pihaknya bertahap akan menambah kapasitas tempat tidur jadi 200 unit pada 2017 dan 500 unit pada 2019.

Secara konsep, RS itu diharapkan unggul dalam penanganan infeksi tropis, trauma, dan luka bakar. Pihaknya mengembangkan riset sel punca didukung Kemenristek Dikti.

Sementara RS Mohammad Hoesin (RSMH), Palembang, menerima sertifikat dari Join Commission International (JCI) sebagai RS Pusat Akademi Pelayanan Medis, kemarin, di Palembang. Direktur Utama RSMH M Syahril mengatakan, sertifikat itu menjadikan RSMH sebagai RS berstandar internasional pertama di Sumatera. “Kami jamin mutu layanan dan keselamatan pasien sebagai RS rujukan nasional bersertifikat internasional,” ucapnya. (WSI/RAM)
————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 10 Januari 2017, di halaman 14 dengan judul “Sejumlah RS Pendidikan Mangkrak”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua
Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS
Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Berita ini 7 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 9 Juli 2025 - 12:48 WIB

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Juli 2025 - 10:21 WIB

Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Berita Terbaru

Artikel

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Jul 2025 - 12:48 WIB

fiksi

Cerpen: Bahasa Cahaya

Rabu, 9 Jul 2025 - 11:11 WIB

Artikel

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Senin, 7 Jul 2025 - 08:07 WIB