Prodi Tak Berizin, Enam Kasus Dilaporkan ke Kemristek dan Dikti

- Editor

Jumat, 20 Mei 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ada enam kasus terkait Universitas Negeri Manado yang dilaporkan ke Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Enam kasus itu antara lain pembukaan program studi bodong, yaitu Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat dan pembukaan kelas jauh di kabupaten-kabupaten di Papua, khususnya Kabupaten Serui.

Stanley Ering, yang dahulu mengajar di Universitas Negeri Manado (Unima), adalah orang yang melaporkan kasus-kasus itu ke Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristek dan Dikti). Menurut dia, pada 2011, Unima membuka Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM). Setelah berjalan lima tahun atau 10 semester, mahasiswa tidak dapat mengikuti ujian akhir karena ternyata prodi ini tak terdaftar di Kemristek dan Dikti.

Ering, Minggu (15/5), menjelaskan, Unima juga secara tidak sah membuka kelas jauh di hampir seluruh kabupaten di Papua. Kelas jauh dibuka tanpa menyelenggarakan kegiatan akademik yang semestinya, yakni hanya berupa diklat selama sebulan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menristek dan Dikti Muhammad Nasir, Jumat lalu, membebastugaskan Rektor Unima Philoteus Tuerah. Hal ini dilakukan karena diduga ada proses perkuliahan di universitas itu yang melanggar ketentuan.

“Setelah mempelajari kasus di Universitas Negeri Manado, terlihat ada pelanggaran yang dilakukan rektor saat ini. Saya hari ini sudah menandatangani surat pembebasan tugas rektor sampai masalah ini jelas,” tutur Nasir.

Ia menunjuk Inspektur Jenderal Kemristek dan Dikti sebagai Pejabat Pelaksana Harian Rektor Unima. Menurut Nasir, keputusan itu diambilnya berdasarkan laporan masyarakat dan hasil kajian kementerian yang dipimpinnya (Kompas, 14/5).

Dari kelas jauh itu, menurut Ering, sebanyak 232 orang diwisuda pada 17 September 2015. Namun, hingga saat ini, mereka tidak menerima ijazah karena tidak memiliki rekaman data akademik di Kemristek dan Dikti sehingga ijazah tidak dapat dicetak secara daring. Ia menuturkan, hal yang paling krusial adalah Unima diduga mencetak ijazah palsu program pascasarjana.

Menarik
Mantan Rektor Unima Philoteus Tuerah, di Manado, Minggu, mengatakan, Unima telah menarik 34 ijazah magister pendidikan dan magister administrasi negara dari mahasiswa S-2 di Nabire, Papua. Penarikan ijazah ditempuh karena ada pelanggaran perkuliahan sejumlah mata kuliah yang dilakukan dosen Unima di Nabire tanpa sepengetahuan rektorat.

“Kami menarik ijazah itu karena sistem perkuliahan tidak wajar. Perkuliahan jarak jauh di Nabire juga tidak mendapat izin Menristek dan Dikti. Kami sudah melaporkan hal itu ke Kemristek dan Dikti, tetapi masih dipermasalahkan,” kata Tuerah.

Oleh karena itu, menurut dia, keputusan Menristek dan Dikti untuk membebastugaskan dirinya dari jabatan rektor tidak berdasar.

Tuerah menjadi Rektor Unima selama dua periode. Setelah terpilih pertama kali pada 2008, ia terpilih lagi sebagai rektor pada tahun 2012. Masa jabatan Tuerah berakhir Sabtu (14/5) dan akan digantikan oleh rektor terpilih, Harold Lumapow, yang menjabat sebagai Pembantu Rektor Satu.(ZAL/C11)
—————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 16 Mei 2016, di halaman 12 dengan judul “Enam Kasus Dilaporkan ke Kemristek dan Dikti”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB