Perguruan Tinggi Asing Diizinkan untuk Dongkrak Mutu

- Editor

Sabtu, 23 Desember 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Upaya membuat pendidikan lebih baik dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi sudah dilakukan, tetapi belum menghasilkan mutu yang memadai. Karena itu, penguatan perguruan tinggi di Indonesia perlu terus dilakukan, termasuk dengan membuka izin bagi perguruan tinggi asing untuk beroperasi di Indonesia.

Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan hal itu dalam Simposium Cendekia Kelas Dunia atau World Class Scholars yang digelar Direktorat Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Kamis (21/11), di Jakarta.

Menurut Wapres, saatnya universitas asing diberi kesempatan untuk berdiri di Indonesia selama ada kerja sama dengan perguruan tinggi (PT) di dalam negeri. ”Setiap tahun, kita memberikan beasiswa kuliah di luar negeri untuk ribuan orang. Apa tak lebih baik mengizinkan PT asing hadir di Indonesia? Agar kita mendapat standar, ilmu, dan pembelajaran yang baik,” kata Wapres.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Wapres, tak perlu ada kecurigaan kepada PT asing selama ada keterbukaan dan kerja sama dengan dalam negeri. ”Kita akan buka segera agar iptek kita dapat berkembang. Sebagai contoh, warga India dan China banyak memenuhi organisasi dunia menjadi CEO organisasi dan perusahaan besar. Untuk meningkatkan keilmuan di dalam negeri, kita butuh PT asing,” ujar Wapres.

Hingga saat ini, kata Wapres, belum ada universitas Indonesia yang masuk 100 besar dunia, masih di kisaran peringkat 300. Sementara Singapura dan Malaysia sudah berhasil tembus 100 besar dunia.

Peran diapora
”Kita juga butuh pengalaman dari diaspora Indonesia yang tahu standar dan benchmarking PT berkelas dunia agar kita tidak terus menjadi konsumen ilmu, tetapi juga pemberi ilmu,” kata Wapres.

Kalla menegaskan, suatu negara akan maju jika ada pertambahan nilai. Hal ni membutuhkan teknologi. Teknologi bisa dihasilkan karena pendidikan dan riset menopang.

Sementara itu, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir mengatakan, sejak akhir 2016, Kemristek dan Dikti memanggil ilmuwan diaspora Indonesia dari sejumlah negara lewat program Visiting World Class Professor. Namun, pada tahun ini diganti dengan World Class Scholars agar lebih bisa menjangkau diaspora di bidang akademik dan industri, termasuk pula pemimpin akademik dari PT ternama di luar negeri. ”Ada kerinduan diaspora untuk berbakti kepada bangsa. Hal ini baik sebagai potensi untuk merekatkan nasionalisme. Kehadiran ilmuwan diaspora dapat mendorong kolaborasi untuk membangun bangsa. Ada semangat untuk membangun iptek Indonesia,” kata Nasir.

Terkait pemberian izin kepada PT asing di Indonesia, Nasir mengatakan sudah ada rapat bersama dengan Wapres, Menteri Perdagangan, dan menteri terkait lainnya. Sudah ditetapkan bahwa PT asing bisa berinvestasi hingga 67 persen, dan sisanya oleh PT dalam negeri. (ELN/INA)

Sumber: Kompas, 22 Desember 2017

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB