Peneliti Jumpai 24 Ikan Purba Indonesia

- Editor

Kamis, 16 Juni 2011

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sebanyak 24 individu ikan purba alias coelacanth telah ditemukan di perairan timur Indonesia dalam 14 tahun terakhir. Pencarian sarang-sarang ikan ini masih terus dilakukan.

Menurut Kepala Pelayanan Informasi Ilmiah, Pusat Penelitian Kelautan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Djoko Hadi Kunarso, upaya pencarian coelacanth di perairan timur telah dilakukan sejak 1999. Hasil pencarian tersebut mengungkap beberapa fakta menarik mengenai “fosil hidup” ini.

Ia mencontohkan ekspedisi yang dilakukan pada 2009. Ketika itu awak ekspedisi menemukan enam individu coelacanth sedang berkumpul di gua dasar laut. Koloni coelacanth merupakan hal unik, karena sebelumnya ikan berwarna cokelat tua ini ditemukan menyendiri. “Untuk pertama kalinya kami melihat dan memotret rombongan coelacanth di gua gelap ini,” ujar Djoko kepada wartawan di Widya Graha LIPI kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Temuan lain pada tahun yang sama memperlihatkan coelacanth remaja tengah berenang di kedalaman 161 meter di Teluk Manado. Temuan ini menjadi penting karena untuk pertama kalinya peneliti bisa melihat fase awal hidup coelacanth.

Saat ini LIPI melanjutkan ekspedisi intensif pencarian coelacanth. “Misi ini bertujuan memetakan distribusi coelacanth,” ujar dia. Saat ini, baru ada tiga lokasi yang dipastikan menjadi sarang coelacanth, yaitu Buol, Teluk Manado, dan perairan Biak.

LIPI bekerja sama dengan tim dari Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat berencana melanjutkan pencarian habitat coelacanth di perairan timur lainnya, seperti Kepulauan Halmahera. LIPI juga meminta pemerintah melindungi binatang ini dari upaya penangkapan. ANTON WILLIAM

Sumber: Koran Tempo, 16 Juni 2011

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB