Obituari; Arsitek Kebijakan Iptek Itu Telah Tiada

- Editor

Jumat, 23 Mei 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SALAH satu arsitek kebijakan pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia, Prof Andrianto Handojo (68), Rabu (21/5) pukul 12.50, meninggal di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta. Jenazah Ketua Dewan Riset Nasional (DRN) yang juga Guru Besar Teknik Fisika ITB itu dimakamkan di Pemakaman Kristen Pandu Bandung, Kamis (22/5). Mendiang disemayamkan di Aula Barat ITB. Penghormatan terakhir dipimpin Wakil Rektor ITB Bidang Sumber Daya dan Organisasi Prof Irawati.

Menurut Rudianto Handojo, mantan Sekjen Persatuan Insinyur Indonesia—adik almarhum—Andrianto terdiagnosis kanker prostat stadium lanjut yang komplikasi infeksi paru. Perawatan intensif dijalaninya sejak 24 April 2014 hingga kondisinya terus menurun.

Mendiang meninggalkan istri, Dr Linda Handojo, dan seorang anak, Vega Hanovianto, yang tengah menyelesaikan program S-2 Teknik Penerbangan di Universitas Teknik Berlin, Jerman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Doktor bidang optik dari Institut Teknologi Delft Belanda itu menjabat Ketua DRN dua periode sejak 2010. Sebelumnya, ia menjadi Ketua Jurusan Teknik Fisika dan Dekan Teknik Fisika ITB.

73761_467398837920_107540177920_5721887_2588155_nMenteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta menilai Andrianto gigih membantu pemerintah mengeluarkan kebijakan yang mendorong agar iptek menjadi bagian utama, bukan pelengkap memecahkan masalah masyarakat dan bangsa.

Seiring berakhirnya pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu II, DRN di bawah kepemimpinan Andrianto baru saja menyusun Agenda Riset Nasional 2015-2019. DRN sedang memperjuangkan agar produk kebijakan di KRT jadi acuan lembaga riset di Indonesia. (YUN)

Sumber: Kompas, 23 Mei 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Habibie Award: Api Intelektual yang Menyala di Tengah Bangsa
Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap
Di Balik Lembar Jawaban: Ketika Psikotes Menentukan Jalan — Antara Harapan, Risiko, dan Tanggung Jawab
Tabel Periodik: Peta Rahasia Kehidupan
Kincir Angin: Dari Ladang Belanda Hingga Pesisir Nusantara
Surat Panjang dari Pinggir Tata Surya
Ketika Matahari Menggertak Langit: Ledakan, Bintik, dan Gelombang yang Menggetarkan Bumi
Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit
Berita ini 80 kali dibaca

Informasi terkait

Sabtu, 1 November 2025 - 13:01 WIB

Habibie Award: Api Intelektual yang Menyala di Tengah Bangsa

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:46 WIB

Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap

Kamis, 2 Oktober 2025 - 16:30 WIB

Di Balik Lembar Jawaban: Ketika Psikotes Menentukan Jalan — Antara Harapan, Risiko, dan Tanggung Jawab

Rabu, 1 Oktober 2025 - 19:43 WIB

Tabel Periodik: Peta Rahasia Kehidupan

Minggu, 27 Juli 2025 - 21:58 WIB

Kincir Angin: Dari Ladang Belanda Hingga Pesisir Nusantara

Berita Terbaru

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Tarian Terakhir Merpati Hutan

Sabtu, 18 Okt 2025 - 13:23 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Hutan yang Menolak Mati

Sabtu, 18 Okt 2025 - 12:10 WIB

etika

Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap

Kamis, 16 Okt 2025 - 10:46 WIB