Mantan Wakil Kepala LIPI Tutup Usia

- Editor

Senin, 20 Agustus 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Profesor Aprilani Sugiarto (83), mantan Wakil Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, tutup usia, Jum’at (17/08/2018), pukul 15.44 WIB, karena sakit. Ia juga dikenal sebagai pakar kelautan atau maritim Indonesia yang keberadaannya diakui di dunia internasional.

Menurut istri almarhum, Kinarti, Aprilani meninggal tutup usia di Rumah Sakit Pertamina Jakarta setelah menjalani perawatan, termasuk di Rumah Sakit Dharmais. Penanganan medis ortopedi juga dijalani Aprilani akibat cedera tulang yang dialaminya pada tahun 2014.

Aprilani kelahiran Solo 15 april 1935, menjadi peneliti di LIPI sejak tahun 1959 begitu lulus dan Akademi Biologi bidang Oseanografi. Pendidikan lanjutan bidang kelautan dijalani di universitas Hawaii hingga meraih kesarjanaan S2 dan S3.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menyusun kebijakan
Selama meniti karir sebagai peneliti, sebelum menjadi Wakil Kepala LIPI, Aprilani pernah menjadi Direktur Lembaga Oseanografi Nasional cikal bakal Pusat Penelitian Oseanografi LIPI. Mendalami bidang kelautan di LIPI, Aprilani antara lain terlibat dalam penyusunan kebijakan Program Nasional Pengelolaan Terumbu Karang.

Penghargaan yang pernah diraihnya antara lain selaku Ketua Sub Komite ilmu Kelautan ASEAN, meraih bintang jasa Utama dan Nararya dari presiden RI . Memasuki masa purna bakti Aprilani aktif sebagai dosen dan pembimbing di Institut Pertanian Bogor, Universitas Indonesia, dan Universitas Pajajaran.

Almarhum disemayamkan di rumah duka Jalan Widya Chandra XIII Jakarta Selatan dan akan dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta, Sabtu (18/8/2018) siang. Aprilani meninggalkan tiga anak Desi Wisdhajanti, Dewanto Soegiarto dan Ieda Puanani serta beberapa cucu.–YUNI IKAWATI

Sumber: Kompas, 18 Agustus 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit
Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua
Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS
Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Berita ini 9 kali dibaca

Informasi terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 17:54 WIB

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit

Rabu, 9 Juli 2025 - 10:21 WIB

Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Berita Terbaru

Fiksi Ilmiah

Kapal yang Ditelan Kuda Laut

Senin, 14 Jul 2025 - 15:17 WIB

fiksi

Pohon yang Menolak Berbunga

Sabtu, 12 Jul 2025 - 06:37 WIB

Artikel

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit

Kamis, 10 Jul 2025 - 17:54 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Tamu dalam Dirimu

Kamis, 10 Jul 2025 - 17:09 WIB