Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Prof Dr Iskandar Zulkarnain (58) meninggal di Rumah Sakit Metropolitan Medical Center Jakarta, Minggu (2/7) pukul 16.00. Menurut anak sulung almarhum, Brian Zagala Iskandar, ayahnya telah beberapa kali mendapat penanganan medis untuk penyakit komplikasi yang dideritanya.
Pada Agustus 2016, geolog ini terdeteksi mengidap kanker ginjal stadium 4 dan telah menjalani operasi di RS Gleneagle Penang, Malaysia. Dalam perawatan medis lanjutan di MMC Jakarta dalam dua bulan terakhir, Iskandar terdiagnosis pula mengidap lever. Hal ini yang membuat kondisi kesehatannya terus turun. Sebelum tutup usia, Iskandar dirawat intensif tiga hari.
Brian mengatakan, Minggu malam jenazah ayahnya disemayamkan di Masjid Baitul Hikmah kantor Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Selanjutnya Senin (3/7) pagi, jenazah ayahnya diberangkatkan ke kampung halaman di Desa Simpang Tonang, Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, dan dimakamkan di sana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
KOMPAS/IWAN SETIYAWAN–Iskandar Zulkarnain
Iskandar lahir di Pasaman pada 14 April 1959. Dia meninggalkan istri, Eliza Meri, dan tiga anak. Sebelum diangkat sebagai Kepala LIPI pada 2014, Iskandar menjabat Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi dan Deputi Bidang Ilmu Kebumian LIPI.
Seusai menamatkan S-1 Geologi di Institut Teknologi Bandung dan program doktor dari the Johannes Gutenberg Universitaet, Jerman, Iskandar menjadi peneliti LIPI sejak 1985. Sebagian besar risetnya tentang geokimia batuan.
Lukman Hakim, Kepala LIPI periode 2010-2014, menilai, Iskandar pekerja keras dan berprestasi. Salah satu prestasi geolog yang pernah menjadi peneliti terbaik di LIPI ini adalah penelitian geokimia terhadap Pulau Sumatera. (YUN)
————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 3 Juli 2017, di halaman 13 dengan judul “Kepala LIPI Iskandar Zulkarnain Tutup Usia”.