Mau Gaji Besar? Jadi Sarjana!

- Editor

Jumat, 16 November 2012

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Memiliki gelar sarjana masih menjadi jalan terbaik untuk mendapat pekerjaan baik dan upah tinggi di Amerika Serikat. Fakta ini merupakan laporan terbaru yang dirilis Pusat Edukasi dan Tenaga Kerja Universitas Georgetown.
Laporan tersebut menyatakan, lulusan SMA akan sulit mendapatkan status yang sama dengan pemilik gelar sarjana.

Laporan bertajuk “Kelompok Karier: Memprediksi Permintaan Pekerjaan untuk SMA Hingga Perguruan Tinggi, 2008-2018” ini menguraikan kelompok industri yang diperkirakan menawarkan prospek terbaik dalam hal pekerjaan dan upah bagi lulusan SMA, D3, dan S1. Laporan ini merupakan hasil kerja sama dengan Pusat Penelitian Nasional untuk Karier dan Pendidikan Teknis.

Laporan disusun berdasarkan data dari penelitian yang dirilis oleh Georgetown. Laporan George town itu menjelaskan putusnya pertumbuhan antara tipe pekerjaan yang perlu diisi pengusaha dan jumlah orang Amerika yang memiliki pendidikan dan pelatihan untuk mengisi pekerjaan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut data, pekerjaan masih tersedia untuk lulusan SMA. Namun kebanyakan pekerjaan ini di bidang yang dikuasai para pria, yakni manufaktur, arsitektur dan konstruksi, distribusi dan logistik, serta perhotelan.

Dari empat bidang tersebut, yang menerima bayaran paling tinggi adalah pekerjaan di bidang manufaktur dan konstruksi. Penelitian juga menyimpulkan bahwa perempuan membutuhkan pendidikan di atas SMA untuk menerima upah yang sama dengan pria yang memiliki ijazah SMA.

“Seorang perempuan tidak bisa membuatnya (gaji) hanya dengan ijazah SMA,” kata profesor riset di Georgetown, Anthony P Carnevale.

Direktur Pusat Pendidikan dan Tenaga Kerja di Georgetown tersebut menyatakan hal ini dalam Forum Kebijakan Pemuda Amerika. Demikian seperti dikutip dari Chronicle, Rabu (16/11/2011).

Memiliki ijazah SMA membuat pekerja semakin sulit untuk meraih status kelas menengah. Namun prospek akan jauh lebih cerah bagi mereka yang telah mengambil beberapa kursus di perguruan tinggi atau pemilik gelar D3.

Bidang pekerjaan untuk lulusan D3 ada enam, yakni kluster perhotelan, penjualan dan pelayanan, transportasi, distribusi dan logistik, serta ilmu kesehatan. Bidang pekerjaan yang membayar D3 dengan gaji tertinggi adalah bisnis, manajemen dan administrasi, serta manufaktur.

Contohnya, lulusan D3 yang bekerja sebagai manajer operasional akan mendapatkan gaji USD71 ribu per tahun. Sementara orang yang pernah mengikuti kursus di perguruan tinggi tapi tidak punya gelar sarjana yang bekerja sebagai akuntan, dibayar USD42.200.

Peluang mendapat gaji yang lebih tinggi terbuka bagi pemilik gelar sarjana atau di atasnya. Sebesar 72 persen lapangan pekerjaan yang tersedia bagi pemilik gelar S-1 dan di atasnya ada di delapan kelompok. Mereka adalah ilmu pengetahuan, teknologi, rekayasa dan matematika, pemerintahan dan administrasi publik, teknologi informasi, serta ilmu kesehatan.

Bidang keuangan misalnya. Seorang notaris dengan gelar S1 rata-rata dibayar USD121.500, sementara manajer teknik di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, teknik, dan matematika (STEM) memperoleh USD117.100.

Laporan ini menyimpulkan bahwa pendidikan tinggi masih bernilai untuk warga eknomi lemah. Selain itu, perekonomian masa kini menempatkan pendidikan, pelatihan dan fleksibilitas sebagai yang utama.(rfa)-Hanna Meinita
Sumber: Okezone.com, Rabu, 16 November 2011 08:11 wib

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB