Mahasiswa UGM Sukses Bikin Aplikasi Google Glass

- Editor

Senin, 5 Mei 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kabar baik datang dari Yogyakarta. Sekawanan mahasiswa cerdas dari fakultas ilmu komputer di Universitas Gajah Mada (UGM) berhasil membuat aplikasi khusus untuk Google Glass. Membanggakan!

Dalam email yang diterima detikINET, Senin (5/5/2014), aplikasi yang diberi nama Quick Disaster ini diklaim mereka sebagai yang pertama hadir dari Indonesia untuk dibenamkan langsung di kacamata pintar Google tersebut.

Daniel Oscar Baskoro, salah satu anggota tim riset mengatakan, bahwa aplikasinya ini dipilih untuk Google Glass karena kacamata pintar ini jauh lebih cepat dan lebih ringkas ketimbang menggunakan perangkat mobile.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kita berpikir suatu saat perangkat digital ini akan melekat pada tubuh manusia seperti halnya teknologi jam pintar atau gelang pintar,” tulis Daniel yang membuat aplikasi ini bersama timnya yang terdiri dari Zamsyari, Bahrunur, Sabrina Anggraini dan Maulana Rizki.

ugmglass460Dijelaskan, aplikasi Quick Disaster besutan para mahasiswa UGM ini bisa menampilkan informasi secara visual mengenai tahapan solusi untuk mengantisiapasi dampak bencana, setidaknya dari sembilan jenis yang berbeda, Mulai dari erupsi gunung berapi, tanah lonsor, topan tornado, gempa bumi, hujan abu vulkanik, banjir, kebakaran, hingga tsunami.

“Aplikasi ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mengantisipasi bencana saat kejadian bencana berlangsung,” tambah Sabrina Anggraini, anggota tim lainnya.

Untuk saat ini aplikasi Quick Disaster masih dalam tahap riset dan pengembangan, pasalnya masih ada beberapa fitur yang masih perlu disempurnakan. Dalam waktu dekat, kata Sabrina, aplikasi ini rencananya akan dipresentasikan dalam konferensi internasional di Eropa dan Amerika Serikat.

(tyo/rou- Susetyo Dwi Prihadi)

Sumber: detikinet, Senin, 05/05/2014 11:41 WIB

————-

Begini Cara Kerja Aplikasi Google Glass Mahasiswa UGM

Sekelompok mahasiswa dari Universitas Gajah Mada (UGM) berhasil membuat aplikasi Quick Disaster yang memang ditujukan untuk Google Glass. Lantas, bagaimana cara kerja aplikasi untuk penanggulangan bencana alam ini?

Dijelaskan oleh Kepala Tim Penelitian Daniel Oscar Baskoro, bahwa aplikasi ini sejatinya merupakan kumpulan informasi mengenai bagaimana cara menghadapi bencana yang terjadi. Misalnya seperti gempa bumi, banjir atau gunung meletus.

“Jadi pengguna cukup mengatakan, ‘Ok Glass, Quick Disaster Finding Solution’. Maka seketika segala informasi cara menghadapi bencana akan segera ditampilkan di layar Google Glass,” papar Oscar saat berbincang dengan detikINET, Senin (5/5/2014).

Informasi tersebut bisa didapatkan oleh pengguna Google Glass dengan cepat dan tepat, karena memang semua data disimpan ke database yang bisa diakses secara offline. Sehingga tidak perlu menunggu informasi terhubung dengan internet.

Oscar mengatakan tujuan utama dari aplikasi Quick Disaster ini memang sebagai sarana menyelamatkan diri dengan cepat, tanpa membuat panik pengguna yang terkena musibah. Itulah yang menjadi salah satu alasan kenapa aplikasi ini bersifat offline.

“Ke depannya kita inginnya ada fitur yang berdasarkan lokasi. Sehingga informasi yang didapatkan bisa lebih spesifik lagi,” tambahnya.

Merunut ke belakang, Oscar mengatakan, bahwa aplikasi ini datang dari ide karena Indonesia beberapa tahun belakangan sering tertimpa musibah. Tim yang terdiri dari lima orang mahasiswa UGM lintas angkatan itu ingin memberikan solusi atas bencana yang terjadi.

“Aplikasi ini sudah siap versi finalnya. Kita menyasar ke pengguna internasional, apalagi pengguna Google Glass memang terbatas dan belum sebanyak device lain,” sebutnya.

Tim UGM ini sendiri terdiri dari Zamsyari, Bahrunur, Sabrina Anggraini, dan Maulana Rizki. Empat orang di antaranya merupakan mahasiswa Ilmu Komputer dan satu mahasiswa lagi berasal dari jurusan Geofisika.

“Teman dari Geofisika inilah yang memberikan data dan informasi secara akurat mengenai cara penanggulangan bila terjadi bencana,” pungkasnya.

Susetyo Dwi Prihadi –

Sumber: detikinet, Senin, 05/05/2014 13:35 WIB

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit
Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua
Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS
Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Berita ini 13 kali dibaca

Informasi terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 17:54 WIB

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit

Rabu, 9 Juli 2025 - 12:48 WIB

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Berita Terbaru

fiksi

Pohon yang Menolak Berbunga

Sabtu, 12 Jul 2025 - 06:37 WIB

Artikel

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit

Kamis, 10 Jul 2025 - 17:54 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Tamu dalam Dirimu

Kamis, 10 Jul 2025 - 17:09 WIB

Artikel

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Jul 2025 - 12:48 WIB

fiksi

Cerpen: Bahasa Cahaya

Rabu, 9 Jul 2025 - 11:11 WIB