Playtime 2017, Google Ambil Bagian dalam Industri Aplikasi dan Gim di ASEAN

- Editor

Jumat, 3 November 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aplikasi dan gim untuk sistem operasi Android buatan pengembang Asia Tenggara semakin diminati pasar regional dan global. Google berupaya mengambil peran dalam ekosistem industri aplikasi dan gim di kawasan itu.

Dari sisi pembayaran konten, Kunal Soni, Head of Business Development Google Play untuk Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru, menyebutkan, pihaknya telah bermitra dengan lebih dari 20 operator telekomunikasi seluler di negara-negara Asia Tenggara. Tujuannya adalah menyediakan fasilitas direct carrier billing pembelian aplikasi atau gim di Google Play, toko digital konten Android milik Google.

Sementara dari sisi pembinaan para pengembang, kata dia, Google telah menyelenggarakan beberapa kegiatan, seperti kompetisi gim Android di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Direktur Google Play Asia Pasifik James Sander menyebutkan, pihaknya memiliki inovasi bernama Android Go. Inovasi ini memungkinkan pemanfaatan sistem operasi Android di daerah dengan sinyal seluler kurang dan ponsel pintar segmen bawah.

”Kami memiliki program Next Billion User yang ditujukan bagi negara berkembang, seperti di Asia Tenggara. Android Go adalah salah satu bagian di dalam program itu,” ujar James.

KOMPAS/MEDIANA–Kunal Soni, Head of Business Development Google Play untuk Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru, menyampaikan sambutannya di sesi keynote Playtime 2017 Asia Tenggara, Kamis (2/11), di Singapura.

Global Head of Games Merchandising Google Kami LeMonds menjelaskan bahwa Google ingin menjadikan Google Play sebagai destinasi berbelanja aplikasi dan gim. Sebagai bagian dari visi ini, Google memiliki tiga misi, yaitu kurasi mendalam, seksi baru, dan tipe konten baru.

Kurasi mendalam diwujudkan dalam bentuk fitur artikel editorial seputar aplikasi dan gim, best of 2017, dan Android excellence. Implementasi misi seksi baru mencakup fitur aplikasi dan gim pilihan editor, gim premium, dan gim baru rilis. Adapun misi tipe konten baru meliputi fitur cuplikan dan video aplikasi ataupun gim, LiveOps, hiburan, dan instant apps.

Layaknya sebuah destinasi wisata yang sangat personal, Google pun akhirnya memasukkan teknologi personalisasi ke dalam Google Play. LeMonds mengatakan, cara ini ingin mengakomodasi kepentingan pengguna perangkat Android dalam memutuskan memakai sebuah aplikasi atau gim.

”Anda sebagai pengguna memiliki ’kekuasaan’ menentukan pilihan aplikasi atau gim yang ingin dipakai. Teknologi personalisasi memungkinkan tampilan pilihan kategori aplikasi atau gim muncul sesuai kesenangan Anda. Teknologi ini hanya membantu memberikan rekomendasi, sisanya keputusan di tangan Anda,” tutur LeMonds.–CAECILIA MEDIANA

Sumber: Kompas, 2 November 2017

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia
Berita ini 5 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Rabu, 2 Juli 2025 - 18:46 WIB

Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Jumat, 27 Juni 2025 - 05:33 WIB

Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah

Berita Terbaru

Fiksi Ilmiah

Bersilang Nama di Delhi

Minggu, 6 Jul 2025 - 14:15 WIB

Artikel

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Sabtu, 5 Jul 2025 - 07:58 WIB