Ini Bukti Lintasan Balon Udara Google di Indonesia

- Editor

Sabtu, 11 Juli 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Balon udara Google yang digunakan dalam proyek “Project Loon” pagi ini terbang di wilayah udara Indonesia. Lintasan balon udara Google tersebut bisa dilihat melalui aplikasi Flightradar 24.

Pada Jumat (11/7/2014), sekitar pukul 09.30 pagi, aplikasi Flightradar 24 mendeteksi balon Google yang terbang di sebelah ujung selatan Pulau Sumatera, di atas area sekitar Bandar Lampung. Balon tersebut terbang bergerak ke arah timur.

Dari data yang ditampilkan oleh Flightradar 24, balon udara Google tersebut terbang di ketinggian 60.000 kaki (18.000 meter), dengan kecepatan rata-rata sekitar 10 knots. Ketinggian jelajah balon tersebut dipastikan tidak akan mengganggu arus lalu lintas udara karena ketinggian jelajah maksimum pesawat udara komersial biasanya antara 35.000 kaki dan 40.000 kaki (10.000 meter).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Aplikasi Flightradar 24 sendiri saat ini tersedia di Google Play Store dan Apple App Store, dan bisa dipasang di perangkat Android dan iOS.

Project Loon adalah salah satu proyek Google untuk menghadirkan jaringan internet di lokasi yang terpencil dengan wahana balon yang berperan layaknya satelit. Balon ini terbang dengan menggunakan tenaga surya.

0959126Project-Loon780x390Flightradar24
Balon udara Google tercatat dalam flightradar24.

Project Loon akan memperluas cakupan jaringan internet dunia dengan membuat jaringan Wi-Fi di udara menggunakan balon. Proyek ini diharapkan bisa memberikan akses internet bagi masyarakat di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau infrastruktur tradisional.

Balon udara Google yang digunakan dalam Project Loon telah memulai pengujiannya sejak Juni 2013 lalu. Saat itu ada sekitar 30 balon yang diluncurkan dari Selandia Baru dan memancarkan sinyal internet ke sejumlah tester.

“Sejak meluncurkan Project Loon di Selandia Baru tahun lalu, kami terus melakukan uji terbang untuk mengembangkan teknologi,” tulis Google dalam sebuah pernyataan.

Ke depannya, Project Loon akan terus dikembangkan lebih luas lagi dengan tujuan akhir membentuk “cincin” yang melingkari Bumi sehingga koneksi internet yang diterima di darat tidak terputus.

Namun, karena minimnya informasi, tak semua orang mengetahui apa itu Project Loon sehingga justru malah menimbulkan kepanikan. Seperti yang terjadi pada Juni 2014 lalu di Selandia Baru, saat balon udara Google ditarik ke daratan dan membuat panik warga sekitar.

Reska K. Nistanto- Kompas Tekno
Editor : Wicak Hidayat
Sumber: Kompas.com, Jumat, 11 Juli 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB