Mahasiswa Berdaya Saing Global Jadi Tumpuan

- Editor

Senin, 12 Maret 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pendidikan bertaraf internasional diharapkan mampu mencetak lulusan yang memiliki daya saing global. Di era perkembangan ekonomi, mereka diharapkan mampu lebih kreatif dalam menciptakan karya-karya baru sehingga mendorong perekonomian Indonesia.

Direktur British Council Paul Smith mengatakan, demografi generasi muda Indonesia tergolong besar. Kesempatan itu harus digunakan sebaik-baiknya dengan penyediaan pendidikan dan pelatihan bertaraf internasional karena perkembangan ekonomi bangsa nantinya ada di tangan mereka.

“Tidak semua dari mereka nantinya akan dapat bekerja di bisnis-bisnis korporasi besar. Tantangan perkembangan ekonomi yang pesat menuntut mereka untuk bisa menciptakan kesempatan dan bisnis bagi mereka sendiri berdasarkan kreativitas dan ketertarikannya di bidang masing-masing,” ujar Paul dalam Pameran Pendidikan Inggris 2018, di Hotel Sheraton Grand Jakarta, Sabtu (10/3). Pameran ini diikuti sebanyak 51 institusi pendidikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

NIKOLAUS HARBOWO–Pengunjung antusias bertanya kepada representatif universitas yang ada dalam Pameran Pendidikan Inggris 2018, di Hotel Sheraton Grand Jakarta, Kebayoran Lama, Jakarta, pada Sabtu (10/3).

Hingga kini, jumlah mahasiswa Indonesia di Inggris kira-kira mencapai 4.000 mahasiswa. Beberapa bidang yang kian populer di kalangan pelajar Indonesia adalah desain, fesyen, animasi, seni digital, dan manajemen bisnis.

“Banyak anak muda Indonesia sudah mulai belajar untuk mengembangkan ketertarikan mereka dalam dunia kreatif, terutama di bidang seni. Mereka berencana untuk membuat usaha mereka sendiri nantinya,” kata Paul.

NIKOLAUS HARBOWO–Duta Besar Inggris untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor-Leste Moazzam Malik berkunjung ke salah satu stan universitas dalam Pameran Pendidikan Inggris 2018, di Hotel Sheraton Grand Jakarta, Kebayoran Lama, Jakarta, pada Sabtu (10/3).

Sementara itu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor-Leste Moazzam Malik menuturkan, anak muda Indonesia yang belajar di Inggris sangat dinamis dan memiliki daya kreativitas yang tinggi. Hal itu bisa menjadi investasi sumber daya manusia bagi Indonesia untuk masa depan. Namun, penting bagi mereka untuk tidak hanya meningkatkan kapabilitas ilmu pengetahuanya, tetapi juga kemampuan bisnisnya.

“Pendidikan bertaraf internasional menjadi kebutuhan yang sangat penting untuk masa depan Indonesia kalau mau perekonomian yang maju dan punya daya saing di tingkat dunia,” ucap Moazzam.

NIKOLAUS HARBOWO–Pengunjung antusias bertanya kepada representatif universitas yang ada dalam Pameran Pendidikan Inggris 2018, di Hotel Sheraton Grand Jakarta, Kebayoran Lama, Jakarta, pada Sabtu (10/3).

Salah satu pengunjung, Dini Dwi Yuliani (23), mengatakan, berkuliah di Inggris adalah cita-citanya sejak SMA. Ia tertarik mengambil gelar magister jurusan animasi di University College London, salah satu dari 10 universitas terbaik di dunia.

“Saya tahu, pasti tidak mudah untuk bisa masuk ke universitas itu. Karena itu, saya harus berjuang, terutama untuk bisa mendapatkan beasiswa. Saya yakin bisa punya kesempatan yang besar setelah dari sana,” ujar Dini.

Siswi kelas III di SMA Labschool Jakarta, Ayunda Putri, mengatakan, dirinya masih bingung untuk mencari kampus terbaik untuk dirinya mendalami manajemen bisnis. Dua kampus di Inggris yang ingin ia coba daftar adalah University of Leeds dan University of Birmingham. Kisaran biaya kuliah di dua universitas itu, yakni Rp 135 juta-150 juta per tahun.

“Saya rasa persaingan nanti akan lebih ketat, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi dunia. Jadi saya mau coba memilih kampus terbaik untuk mengembangkan minat saya,” ujarnya. (DD18)

Sumber: Kompas, 12 Maret 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Biometrik dan AI, Tubuh dalam Cengkeraman Algoritma
Habibie Award: Api Intelektual yang Menyala di Tengah Bangsa
Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap
Di Balik Lembar Jawaban: Ketika Psikotes Menentukan Jalan — Antara Harapan, Risiko, dan Tanggung Jawab
Tabel Periodik: Peta Rahasia Kehidupan
Kincir Angin: Dari Ladang Belanda Hingga Pesisir Nusantara
Surat Panjang dari Pinggir Tata Surya
Ketika Matahari Menggertak Langit: Ledakan, Bintik, dan Gelombang yang Menggetarkan Bumi
Berita ini 7 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 12 November 2025 - 20:57 WIB

Biometrik dan AI, Tubuh dalam Cengkeraman Algoritma

Sabtu, 1 November 2025 - 13:01 WIB

Habibie Award: Api Intelektual yang Menyala di Tengah Bangsa

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:46 WIB

Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap

Rabu, 1 Oktober 2025 - 19:43 WIB

Tabel Periodik: Peta Rahasia Kehidupan

Minggu, 27 Juli 2025 - 21:58 WIB

Kincir Angin: Dari Ladang Belanda Hingga Pesisir Nusantara

Berita Terbaru

Artikel

Biometrik dan AI, Tubuh dalam Cengkeraman Algoritma

Rabu, 12 Nov 2025 - 20:57 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Tarian Terakhir Merpati Hutan

Sabtu, 18 Okt 2025 - 13:23 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Hutan yang Menolak Mati

Sabtu, 18 Okt 2025 - 12:10 WIB

etika

Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap

Kamis, 16 Okt 2025 - 10:46 WIB