LIPI Menetapkan Standar Kualitas Air

- Editor

Kamis, 20 April 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia menetapkan standar kualitas air bersih atau yang disebut metrologi air. Metrologi ini akan digunakan untuk mengetahui kelayakan air untuk konsumsi, penyebab air tercemar, dan keefektifan sistem pengolahan air.

Selama ini, pengecekan status air layak konsumsi bisa dilakukan dengan berbagai cara dan tahap. Namun, hasil yang didapatkan bisa berbeda. “Metrologi ini akan menetapkan kualitas air di Indonesia dengan satuan pengukuran berstandar internasional,” kata Pelaksana Tugas Kepala LIPI Bambang Subiyanto, pada Asia Pacific Metrology Programme (APMP) Focus Group on Metrology for Clean Water Meetings: Simposium, Workshop and Focus Group Meeting “Quality Water for Quality Life”, Selasa (19/9), di Bogor.

Dia mengatakan, metrologi air ini akan mengukur air dari berat, suhu, letak, maupun kandungan material seperti mineral dan sifat asam air. “Kami juga sedang mengembangkan metrologi biologi yang akan melihat jumlah mikroorganisme yang terkandung dalam air,” ujar Bambang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berdasarkan syarat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), air minum yang ideal adalah yang aman dikonsumsi, jernih, tidak berbau, tidak berasa aneh, bersuhu wajar, bersih dari bakteri, dan mengandung sedikit jumlah mineral.

Minimnya akses air bersih untuk konsumsi di Indonesia menjadi pembunuh sunyi karena banyak orang yang meninggal dari berbagai penyakit yang muncul karena hal ini. Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), pemerintah menargetkan cakupan pelayanan air minum dan sanitasi yang layak mencapai 100 persen pada 2019.

“Pengecekan kualitas air di Indonesia terkendala karena lebih dari 9.000 puskesmas tidak mempunyai perangkat untuk mengetes dan memonitor kualitas air, kurangnya sumber daya manusia, dan dana yang terbatas,” ujar Kepala Subdirektorat Penyehatan Air dan Sanitasi Dasar Direktorat Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Sonny Priajaya Warouw.

Metrologi air dari LIPI ini, kata Sonny, untuk sementara bisa diterapkan kepada perusahaan air swasta dan PDAM, sumur gali komunal, dan perusahaan air minum isi ulang.

Kunci utama mendapatkan air bersih adalah dengan menjaga sumber mata air dan pengolahan limbah. Deputy Director of Chemical Metrology & Analytical Science Division from National Institute of Metrology, Ma Liandi, menyatakan, Pemerintah China bahkan menyediakan polisi sungai khusus yang mengawasi kebersihan dan menjaga mata air.(DD13)
——————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 20 September 2017, di halaman 14 dengan judul “LIPI Menetapkan Standar Kualitas Air”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia
Boeing 777: Saat Pesawat Dirancang Bersama Manusia dan Komputer
James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta
Harta Terpendam di Air Panas Ie Seum: Perburuan Mikroba Penghasil Enzim Masa Depan
Haroun Tazieff: Sang Legenda Vulkanologi yang Mengubah Cara Kita Memahami Gunung Berapi
BJ Habibie dan Teori Retakan: Warisan Sains Indonesia yang Menggetarkan Dunia Dirgantara
Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Berita ini 7 kali dibaca

Informasi terkait

Sabtu, 14 Juni 2025 - 06:58 WIB

Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?

Jumat, 13 Juni 2025 - 13:30 WIB

Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia

Jumat, 13 Juni 2025 - 11:05 WIB

Boeing 777: Saat Pesawat Dirancang Bersama Manusia dan Komputer

Jumat, 13 Juni 2025 - 08:07 WIB

James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta

Rabu, 11 Juni 2025 - 20:47 WIB

Harta Terpendam di Air Panas Ie Seum: Perburuan Mikroba Penghasil Enzim Masa Depan

Berita Terbaru

Artikel

James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta

Jumat, 13 Jun 2025 - 08:07 WIB