Line Ingin Bertransformasi Menjadi Marketplace

- Editor

Kamis, 27 Oktober 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bukan sekedar menjadi layanan pesan singkat, kedepannya Line berencana mengarahkan fokus bisnis sebagai platform marketplace. Business Development Manager Line Indonesia Azzura Nadia Pongai mengungkapkan ambisi itu saat ditemui di Jakarta, Rabu (26/10).

“Ke depannya kita akan jadi marketplace sendiri. Memang kita mau masuk ke transaksi-transaksi di dalam mobile,” ungkap Azzura.

Selain itu, Azzura menyebut Line akan bertransformasi sebagai satu aplikasi yang memungkinkan semua transaksi rutin seperti listrik, air, hingga pesan makan dilakukan dalam satu layanan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Secara garis besar, orang nanti hidupnya dari Line saja. Dari sandang, pangan, papan, sampai bayar listrik atau apa pun bisa dilakukan lewat satu platform,” tambah wanita 29 tahun itu.

Untuk mendukung rencana tersebut, perusahaan asal Jepang ini telah membuat aplikasi Line Pay. Fitur baru ini akan berfungsi sebagai dompet elektronik yang bisa dipakai sebagai alat pembayaran dan transfer uang. Line telah bekerjasama dengan Bani Mandiri sebagai mitra keuangan mereka.

Sedang pada aspek wadah perdagangan, Azzura mengatakan Line Shopping akan mengambil peran marketplace di aplikasi pesan instannya. Namun menurutnya, layanan ini masih akan terbatas sebagai wadah promosi bagi perusahaan-perusahaan komersial mitra Line.

Dalam kurun waktu tak lama lagi, fungsi Line Pay akan segera terintegrasi dengan Line Shopping sehingga segala transaksi yang dibutuhkan pengguna cukup melalui aplikasi pesan instan ini.

“Mimpi kita adalah semua aktivitas bisa dilakukan lewat Line,” ucap Azzura penuh harap.

Pada bulan ini tercatat Line Indondsia memiliki 90 juta pengguna aktif. Angka itu membuat indonesia sebagai pengguna nomor empat terbesar setelah Jepang, Thailand, dan Taiwan. Namun menurut Azzura, soal potensi perdagangan via digital, Indonesia berpotensi lebih besar dari Thailand.

Sebagai realisasi langkah mereka, Line Indonesia baru saja mengumumkan kerja sama dengan salah satu perusahaan ritel terbesar di Indonesia, Alfamart. Kerja sama tersebut mengincar ekspansi kelompok usia millenial serta memperkuat kesan Line sebagai marketplace yang potensial bagi pengguna maupun perusahaan. (evn)

Bintoro Agung Sugiharto

Sumber: CNN Indonesia Kamis, 27/10/2016
—————
Google Indonesia: Line Kalah Populer dari BBM dan WhatsApp

Aplikasi Line ternyata kalah populer dari BlackBerry Messenger (BBM) dan WhatsApp. Tetapi, perlu diketahui informasi ini bukan data pangsa pasar yang dirilis lembaga riset, tetapi ini adalah soal popularitas pencarian di Google Indonesia.

Google merilis daftar kata kunci yang paling dicari pengguna selama tahun 2014 dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Di sana juga terdapat kata kunci yang paling dicari dalam kategori Aplikasi Chat atau aplikasi pesan instan.

Aplikasi yang paling dicari orang Indonesia adalah BBM dan disusul oleh WhatsApp di posisi kedua. Posisi tiga hingga lima ditempati oleh Line, WeChat dan Skype.

Consumer Marketing Manager Google Indonesia, Sani Tantra sempat mengatakan pada pertengahan Desember lalu, bahwa survei ini dilakukan dengan mengambil data setiap alamat IP pada masing masing komputer pengguna, sehingga hasil dari rangkuman diklaim cukup valid.

“Jumlah total ada triliunan dan kita lihat topik yang paling berkembang seperti apa,” ujar Sani Tantra

Sani menambahkan, setiap tahunnya, tren kata kunci pada mesin pencari selalu berubah karena mengikuti kejadian, peristiwa, atau hal-hal unik yang sedang populer saat itu.

Line sendiri cukup populer di Indonesia. Mereka dinilai berhasil menjalankan kampanye mini drama Ada Apa Dengan Cinta (AADC) beberapa waktu lalu yang banyak dibicarakan di media sosial.

Line sendiri memiliki 500 juta pengguna terdaftar di mana 170 jutanya adalah pengguna aktif tiap bulan.

Rangkuman data serba populer dari Google tak hanya ada di Indonesia, melainkan ada sebanyak 72 negara yang melakukan hal sama. Menurut Sani, rangkuman ini dibuat untuk menjadi refleksi apa yang sedang populer di masyarakat selama satu tahun terakhir. (adt)

Hani Nur Fajrina

Sumber: CNN Indonesia Rabu, 31/12/2014
———–
Alfamart Gandeng Line Gaet Generasi Millenial

Aplikasi pesan instan Line dan Alfamart mengumumkan kerja sama mereka untuk memudahkan konsumen mereka berbelanja di Jakarta, Rabu (26/10). Faktor segmen pasar yang berbeda menjadi alasan utama kerja sama tersebut dibuat.

Line yang kuat di kalangan generasi millenial menjadi buruan Alfamart yang konsumennya didominasi kaum ibu rumah tangga.

“Di Indonesia, populasi millenial itu sampai 50 persen,” kata Presiden Direktur PT Sumber Alfaria Trijaya Hans Prawira.

Sebagai aplikasi pesan instan, Line cenderung disukai oleh remaja dan kelompok usia muda lainnya. Itu sebabnya dengan 90 juta pengguna aktif yang tercatat per Oktober ini, Alfamart merasa butuh berekspansi ke pasar yang berkarakteristik seperti pengguna Line.

Kebutuhan serupa juga dirasakan oleh LINE Indonesia. Business Development Manager Line Indonesia, Azzura Nadia Pongai, menuturkan saat ini perusahannya memang ingin melebarkan segmen pengguna ke kelompok usia yang lebih variatif.

“Kita ingin pengguna dari umur lain kenal dengan Line dan terbiasa menggunakan aplikasi kita untuk belanja. Kita juga ingin mengincar kelas B-C,” aku Azzura.

Jika Line berkeinginan memperluas jangkauan penggunanya, Alfamart mengincar peningkatan trafik transaksi lebih besar ke usaha retail mereka.

“Tujuan akhir kerja sama ini agar trafik yang masuk lebih banyak sehingga customer profile kita bisa lebih luas,” tutur Hans.

Sebelumnya kedua perusahaan tadi telah terlibat kerja sama sejak 2013 dalam bentuk “Official Account” (OA). Melalui akun tersebut, pemilik akun LINE dapat memperoleh informasi mengenai promo dari Alfamart.

lineNamun di tengah menjamurnya transaksi dagang via internet, Alfamart terlihat berupaya tidak terlalu berminat hijrah seluruhnya ke sistem online. Menurut Hans, untuk soal e-commerce, hal itu sudah diurus oleh Alfacart. Itu sebabnya kerja sama ini belum melibatkan pihak Alfacart sama sekali.

“Kerja sama dengan Alfacart nanti pasti menyusul,” kata Hans.

Hans juga menegaskan kerja sama dengan Line ini memang untuk sekadar meningkatkan trafik transaksi secara fisik. Alfacart, ia menilai, berpeluang melakukan kerja sama serupa tak lama lagi.

Pada kerja sama ini, pemilik akun baru Line dapat memperoleh diskon Rp25 ribu untuk segala produk di 11 ribu gerai Alfamart dari tanggal 22 Oktober sampai 21 November 2016. Sedangkan mereka yang sudah punya akun Line, cukup mengetik “10%” di OA Alfamart untuk mendapatkan diskon itu.(tyo)

Bintoro Agung

Sumber: CNN Indonesia Rabu, 26/10/2016
——————
Aplikasi Line Melantai di Bursa New York dan Tokyo

Perusahaan pesan instan Line Corp resmi melantai di bursa saham Tokyo Stock Exhange pada Jumat (15/7) setelah melewati perdagangan saham perdananya di New York Exchange pada Kamis (14/7) dan menjadikan langkah ini sebagai intial public offering (IPO) terbesar di sektor teknologi pada 2016.

Line, yang dimiliki perusahaan Internet Naver asal Korea Selatan, memperdagangkan sahamnya dengan simbol “LN.”

Perusahaan menawarkan 13 juta sahamnya di Tokyo dengan harga 3.300 yen per lembar sahamnya.

Sementara di New York, Line menawarkan 22 juta saham dengan banderol US$42 per lembar saham. Saham Line sempat melonjak 30 persen dalam debut perdagangan dengan posisi tertinggi US$44,49. Saham Line pada hari pertama ditutup pada US$26,61.

Langkah IPO membuat nilai perusahaan Line mencapai US$9,3 miliar atau sekitar Rp121 triliun.

Line berkata dana segar yang mereka dapat dari hasil IPO akan digunakan untuk meningkatkan teknologi dan memperkuat bisnis di pasar Jepang dan Asia Tenggara.

Pada Maret 2016, Line tercatat memiliki 218 pengguna aktif bulanan, di mana setengahnya berasal dari Jepang, Taiwan, Thailand, dan Indonesia.

WhatsApp sejauh ini masih memimpin pasar aplikasi pesan instan dengan pengguna aktif bulanan mencapai 1 miliar, diikuti oleh Facebook Messenger sebesar 900 juta.

Line diluncurkan setelah Jepang mengalami musibah gempa dan tsunami. Aplikasi ini kemudian dipakai untuk berkomunikasi dan tumbuh menjadi platform untuk bermain game dan komunikasi merek dengan konsumennya.

Sebagian besar pendapatan Line dihasilkan dari bisnis game, penjualan stiker digital, dan penjualan akun resmi untuk merek atua perusahaan. (adt)

Aditya Panji

Sumber: CNN Indonesia Jumat, 15/07/2016

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB