Kompetisi Roket Diikuti 40 Tim

- Editor

Sabtu, 26 Juni 2010

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Diselenggarakan 4 Tahun Berturut-turut

Sebanyak 40 tim dari sejumlah perguruan tinggi akan mengikuti kompetisi roket Indonesia di Bantul, Sabtu (26/6). Dengan tema ”Homing Meteo Payload”, para peserta harus mampu merancang muatan roket bisa kembali atau menuju sasaran yang telah ditentukan.

Handoko dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) selaku penyelenggara mengatakan, kegiatan ini sudah dilakukan empat tahun berturut-turut. ”Kami ingin menghidupkan teknologi roket di kalangan mahasiswa,” katanya.

Menurut Handoko, sejarah peroketan dimulai pada 1963. Saat itu, mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) meluncurkan roket di Pantai Sanden, Bantul. ”Sejarah itu yang menginspirasi penyelenggaraan kompetisi di Bantul. Awalnya, memang Pantai Sanden yang dirujuk, tetapi ternyata ada pantai yang lebih cocok, yakni Pandansimo,” katanya, Jumat (25/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Beberapa perguruan tinggi yang mengirim tim adalah UGM, IPB, Universitas Ahmad Dahlan, Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto , Universitas Diponegoro, dan Universitas Indonesia. Selama kompetisi, mereka akan menjalani tiga tahapan, yakni uji kelayakan teknis, peluncuran roket, dan presentasi. Sebanyak 40 tim peserta merupakan hasil seleksi dari 73 tim yang mengajukan proposal.

Berbeda dengan kompetisi sebelumnya, tahun ini kegiatan akan dihadiri tamu dan pengamat dari Asia-Pacific Regional Space Agency Forum (APRSAF) asal Jepang dan Malaysia.

Kompetisi roket bertujuan menyiapkan bibit unggul bidang roket sehingga menciptakan kemandirian teknologi roket.

”Negara yang mampu menguasai teknologi roket otomatis akan disegani bangsa lain. Alasannya, roket mempunyai nilai strategis, baik dalam kondisi damai maupun untuk keperluan pertahanan,” tambah Handoko.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bantul Riyantono mengatakan, Pemkab Bantul sangat mendukung kompetisi roket karena selaras dengan sasaran pembangunan di Bantul. ”Sejak awal kami menaruh komitmen tinggi dalam bidang pendidikan dan teknologi,” katanya.

Peran Pemkab Bantul, lanjutnya, juga berdampak positif secara ekonomi. Secara tidak langsung Bantul ikut terpromosikan, terutama aspek pariwisatanya. ”Pandansimo menjadi salah satu kawasan selatan kami yang didorong untuk tujuan wisata, industri kuliner, dan produksi perikanan,” katanya. (ENY)

Sumber: Kompas, Sabtu, 26 Juni 2010 | 05:02 WIB

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 7 Februari 2024 - 13:56 WIB

Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB