Kompetisi Ilmiah; Karya Berbasis Lingkungan Mendominasi

- Editor

Rabu, 28 September 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penelitian berorientasi lingkungan merajai kompetisi ilmiah yang dihelat Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Para pemenang diumumkan dalam Penganugerahan kompetisi ilmiah di Jakarta, Selasa (27/9) malam.

Kompetisi ilmiah itu terbagi dua, yakni National Young Inventor Award (NYIA) dan Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR). Babak final diselenggarakan di Gedung LIPI, Senin dan Selasa kemarin. Sebanyak 29 temuan lolos ke babak final NYIA. Sementara 53 karya ilmiah masuk babak Iinal LKIR.

Juri internasional Alan West dan Gerard Hughes terkesan dengan banyaknya penemuan ataupun karya ilmiah yang berorientasi pada lingkungan. ”Ini sangat penting sebab generasi mudalah yang akan membantu komunitas global mengatasi isu lingkungan. Banyak solusi praktis dari sini,” kata West.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kotak detektor karbon karya Feriawan Tan dan Ann Aria Nanda dari SMA Negori 1 Tarakan (Kaltim) menjuarai NYIA ke-9 ini. Kotak ini mampu mendeteksi karbon dioksida dan karbon monoksida di udara.

Pemenang kedua NYIA, Ryan Timothy Abisha. Ia menciptakan tempat sampah pintar yang dapat memilah sampah berdasarkan kategorinya. Sementara itu, Asep Salim dan M Alfarisi dari SMK Negeri 2 Cimahi (Jabar) di peringkat tiga dengan temuan sistem mitigasi bencana (banjir).

Empat bidang
Ketua Dewan Juri Tri Nuke Pidjiastuti mengatakan, dalam LKIR ada 4 bidang kekhususan, yakni ilmu pengetahuan hayati (IPH), ilmu pengetahuan kebumian (IPK), ilmu pengetahuan teknik (IPT), dan pengetahuan sosial dan kemanusiaan (IPSK).

Bidang IPH dimenangi siswa SMA Negeri 1 Yogyakarta, Aiman Asaduddin dan M Farhan, dengan meneliti potensi ekstrak talas untuk obat sakit lambung.

Pelajar SMAN 1 Yogyakarta, Azizah D Suryaningsih, menjuarai bidang IPK dengan meneliti hutan bambu sebagai penahan laju awan panas Merapi.

Dalam bidang IPT, pelajar SMA Al Hikmah Surabaya (Jatim), Miranti A Kamaratih dan Octiafani I Ariani, juara melalui pemanfaatan ekstrak pewarna dari kulit buah naga merah untuk mengonversi energi surya jadi energi listrik.

Adapun bidang IPSK dimenangi pelajar SMAN 1 Teras, Boyolali (Jateng), Latifah Mar’atun Sholikhah. Ia meneliti sikap masyarakat terhadap anak dengan HIV/AIDS (ADHA). (C01)

Sumber: Kompas, 28 September 2016

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB