Minat pelajar untuk mengikuti Kompetisi Ilmiah yang diselenggarakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia meningkat sekitar 10 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Tahun ini sekitar 2.600 karya penelitian yang masuk ke panitia.
Selain jumlahnya meningkat, kreativitas dan inovasi remaja juga terbilang menarik, unik, serta aplikatif.
Arina Ilmia dan Lilir Nurfida, siswa SMPN 1 Semarang, misalnya, menawarkan cara untuk mengatasi masalah umum keluarga yang sering lupa meletakkan remote control televisi. Kedua siswa ini membuat remote control yang dilengkapi alarm.
Kenny Reida Dharmawan yang baru belajar menyetir mobil mendapat ide untuk menciptakan alat keselamatan mobil yang diberi nama Advance Warning System (Awas). ”Alat ini memperingatkan pengemudi jika jarak dengan kendaraan di depan terlalu dekat. Jika tak dipatuhi, alat ini otomatis akan melakukan pengereman,” kata Kenny dan rekannya, Akbar Bagas Pramantya, siswa SMAN 3 Semarang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bogie Soedjatmiko Eko Tjajono, Ketua Pelaksana Kompetisi Ilmiah LIPI, saat acara pembukaan, Kamis (14/11), mengatakan, untuk mendorong minat remaja melakukan penelitian, LIPI akan membantu pengurusan paten dan mengikuti lomba penelitian tingkat internasional.
Menurut Gilang Muhammad, pembimbing ekstrakurikuler Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) SMPN 6 Malang, dengan adanya beragam lomba penelitian sains, minat siswa mengikuti penelitian meningkat.
Kompetisi Ilmiah LIPI 2013 meliputi Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) Ke-45, Pemilihan Peneliti Remaja Indonesia Ke-12, National Young Inventors Award (NYIA) Ke-6, dan Lomba Kreativitas Ilmiah Guru (LKIG) Ke-21. (ELN)
Sumber: Kompas, 15 November 2013