Ketersediaan Data Belum Memadai

- Editor

Selasa, 7 Juni 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketersediaan data terbuka mengenai perubahan iklim di Indonesia belum tersedia luas dan terpadu. Selain data tak lengkap, ditemukan pula format data yang tak memungkinkan analisis lebih lanjut. Akibatnya, pengambilan kebijakan pemerintah minim berbasis data dan publik sulit mengawasi aksi pemerintah menekan laju perubahan iklim.

“Tantangan data iklim Indonesia antara lain kurang akurat, tidak mutakhir, tersebar, sangat teknis, dan tidak interaktif,” ujar Direktur World Resources Institute Tjokorda Nirarta Samadhi pada peluncuran Platform Interaktif untuk Data Iklim (Pindai), di Jakarta, Senin (6/6).

Direktur Mitigasi Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Emma Rachmawati menyatakan, ketersediaan data iklim sangat penting untuk mendukung penekanan laju perubahan iklim. Namun, masih ada kendala memenuhi data yang dibutuhkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Dalam penyetoran data dari daerah, misalnya. Di daerah, pergantian personel sangat cepat sehingga penanggung jawab data juga sering ganti,” katanya. Akibatnya, pelatihan soal data harus terus dilakukan dan diulang.

Deputi II Kantor Staf Presiden RI Yanuar Nugroho menyatakan, data belum dihargai sebagai basis pembangunan dan pengambilan kebijakan. “Belum ada kebijakan disusun berbasis data. Masalahnya dua, substansi data apakah lengkap atau tidak dan bagaimana data ditata,” ujarnya.

Data terbuka
Contoh permasalahan penataan data ditemukan dalam pengelolaan data terbuka. Data terbuka adalah data yang bisa diakses dan digunakan lagi oleh publik. Seluruh data terbuka Indonesia dari kementerian, lembaga pemerintahan, pemerintah daerah, dan instansi pemerintah lainnya seharusnya disusun dalam portal www.data.go.id.

Faktanya, data dalam portal itu sangat terbatas, termasuk data perubahan iklim. Dalam laman itu, belum ada data terpadu perubahan suhu, kenaikan permukaan laut, atau laju deforestasi.

Kepala Subdirektorat Iklim dan Cuaca Direktorat Lingkungan Hidup Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Syamsidar Thamrin menyatakan, data perubahan iklim juga sulit dicari karena program-programnya sering kali di bawah isu lain. “Isu ini sering di bawah isu lain, misalnya pemberdayaan masyarakat atau jender,” ujarnya.

Menurut analis data terbuka Bank Dunia Prasetya Dwicahya, penggunaan data terbuka dapat meningkatkan kemitraan, transparansi, dan akuntabilitas. “Memang tak cepat menyelesaikan masalah. Namun, ketersediaannya mendukung pembuatan kebijakan yang baik,” katanya.

Salah satu upaya pengintegrasian data iklim dilakukan WRI melalui platform Pindai. Dari laman cait.wri.org/indonesia, diperoleh data provinsi penghasil emisi tertinggi, sektor sumber emisi, upaya provinsi menurunkan emisi, kesesuaian komitmen iklim provinsi dengan target pembangunannya, dan kemajuan yang dicapai. (C01)
——————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 7 Juni 2016, di halaman 14 dengan judul “Ketersediaan Data Belum Memadai”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB