Forum Ilmiah Perubahan Iklim Terbentuk

- Editor

Jumat, 15 Juni 2012

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemerintah membentuk Forum Ilmiah Perubahan Iklim. Ini wadah ahli, peneliti, dan praktisi dalam menyusun kajian ilmiah perubahan iklim Indonesia.

Kajian itu menjadi dasar pengambilan keputusan sesuai kebutuhan pembangunan nasional. Forum juga memberikan masukan mengenai posisi Indonesia dalam forum-forum internasional.

”Indonesia perlu dasar ilmiah tentang perubahan iklim. Apa yang terjadi di sini dan apa yang bisa dilakukan,” kata Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya seusai penandatanganan pembentukan Forum Ilmiah Perubahan Iklim, yang disaksikan Wakil Presiden Boediono, pada pembukaan Pekan Lingkungan Hidup Indonesia di Jakarta, Kamis (14/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Forum ilmiah itu kerja sama KLH, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset dan Teknologi, serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.

Di dunia, forum ilmiah perubahan iklim dikenal dengan Panel Ahli Antarnegara tentang Perubahan Iklim (IPCC). Anggotanya ribuan ahli.

Boediono menyambut forum ilmiah atau IPCC-Indonesia itu. Ia berharap forum ini jadi sumber informasi yang tepat untuk menyikapi isu global perubahan iklim yang berisiko bagi negara kepulauan, termasuk Indonesia.

”Warga pedalaman pun akan mengalami perubahan iklim karena perubahan pola tanam dan sebagainya. Sangat bagus bila ada forum untuk membicarakan perubahan iklim secara koheren dan terpadu,” kata Wapres.

Sinkronkan riset

Menurut Deputi Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim KLH Arief Yuwono, forum ilmiah itu akan menyinkronkan agenda riset terkait perubahan iklim dengan penanganan pemanasan global. ”Forum ini telah melakukan pertemuan 13 kali dengan perguruan- perguruan tinggi arus utama di Indonesia,” katanya.

Arief menambahkan, kajian ilmiah terkait perubahan iklim sudah banyak dilakukan, baik oleh peneliti maupun organisasi nonpemerintah. Namun, temuan yang ada belum dimanfaatkan secara optimal oleh pemerintah saat menyusun program penanganan masalah perubahan iklim. (ICH/ATO)

Murid SDN 06 Makasar, Jakarta Timur, belajar mengenal sampah dan pengelolaannya pada Pekan Lingkungan Hidup 2012 di Jakarta Convention Center, Kamis (14/6). Pameran yang digelar untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini diikuti sejumlah instansi yang menampilkan produk dan tata kelola lingkungan.

Sumber: Kompas, 15 Juni 2012

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia
Boeing 777: Saat Pesawat Dirancang Bersama Manusia dan Komputer
James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta
Harta Terpendam di Air Panas Ie Seum: Perburuan Mikroba Penghasil Enzim Masa Depan
Berita ini 6 kali dibaca

Informasi terkait

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:32 WIB

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Jumat, 27 Juni 2025 - 05:33 WIB

Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah

Sabtu, 14 Juni 2025 - 06:58 WIB

Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?

Jumat, 13 Juni 2025 - 13:30 WIB

Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia

Berita Terbaru

Artikel

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Jun 2025 - 14:32 WIB