Sasaran utama peneliti dalam menjalankan riset, menghasilkan penemuan, dan inovasi adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Lemahnya inovasi dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi memengaruhi capaian ekonomi Indonesia.
Hal itu ditekankan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir, Selasa (15/12), dalam Innovation Business Gathering dan Apresiasi Lembaga Penelitian dan Pengembangan Tahun 2015, di Jakarta. Mantan Menristek Gusti Muhammad Hatta turut hadir.
Nasir menuturkan, Indonesia masih didera kesenjangan ekonomi yang besar. Faktor utama penyebab kondisi itu adalah cakupan pendidikan, baik pendidikan dasar maupun tinggi, yang masih rendah serta masalah tenaga kerja, termasuk pengangguran. “Ini menunjukkan inovasi yang ada belum menciptakan penyerapan tenaga kerja,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
KOMPAS/JOHANES GALUH BIMANTARA–Yohanes Firdaus, mahasiswa pascasarjana Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret Surakarta, mencoba Parapodium Dinamik UNS atau Parapoduns, Selasa (15/12), di sela-sela Innovation Business Gathering dan Apresiasi Lembaga Penelitian dan Pengembangan Tahun 2015, di Jakarta. Alat tersebut berfungsi untuk alat terapi bagi orang lumpuh agar bisa menjaga kesehatan, termasuk mencegah pengecilan bagian badan atau disfungsi.
Karena itu, Nasir menaruh harapan pada lembaga-lembaga penelitian agar sejak perencanaan riset sudah memikirkan apa dampak riset bagi masyarakat. Karena itu, riset perlu berlanjut pada produk yang dibuat massal oleh industri, tidak berhenti pada dokumen penelitian.
Ia mencontohkan, Iran memiliki Pardis Technology Park yang sudah memicu berdirinya 1.000 industri baru selama 10 tahun. Artinya, riset bermanfaat memunculkan lapangan kerja baru.
KOMPAS/JOHANES GALUH BIMANTARA–Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir memberikan penghargaan kepada Direktur Lembaga Biologi Molekuler Amin Soebandrio, Selasa (15/12), dalam Innovation Business Gathering dan Apresiasi Lembaga Penelitian dan Pengembangan Tahun 2015, di Jakarta. LBM Eijkman beserta sembilan lembaga penelitian lain ditetapkan sebagai Pusat Unggulan Iptek 2015.
Hari ini, Kementerian Ristek dan Dikti menetapkan 10 lembaga litbang sebagai Pusat Unggulan Iptek 2015 serta memperpanjang status Pusat Unggulan Iptek pada dua lembaga. Selain itu, kementerian ini juga membina 18 lembaga litbang tahun ini agar juga mampu menjadi Pusat Unggulan Iptek.
Kementerian Ristek dan Dikti juga memberikan penghargaan kepada lembaga-lembaga litbang daerah yang berkinerja bagus. Direktur Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Kementerian Ristek dan Dikti Patdono Suwignjo mengatakan, penghargaan bertujuan mendorong kemajuan riset di tingkat daerah sehingga inovasi juga muncul dari daerah. Penerima penghargaan ialah Balitbangda Banten, Jawa Barat, Jambi, dan Sulawesi Utara.
J GALUH BIMANTARA
Sumber: Kompas Siang | 15 Desember 2015