Kemristek dan Dikti Hibahkan Dana Riset

- Editor

Jumat, 11 Maret 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dalam upaya meningkatkan kuantitas dan kualitas riset nasional, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi siap mendanai 15.171 proposal penelitian dengan besaran anggaran Rp 999,7 miliar. Dana hibah itu dialokasikan kepada 106 perguruan tinggi negeri dan 761 perguruan tinggi swasta.

Penandatanganan kontrak hibah dilakukan oleh perwakilan 106 PTN dan 14 Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) wilayah di Auditorium Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristek dan Dikti), Jakarta, Kamis (10/3/2016). Dalam acara itu turut hadir Menristek dan Dikti Muhammad Nasir serta Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kemristek dan Dikti Muhammad Dimyati.

Dimyati mengatakan, setiap PT akan menerima dana hibah di kisaran Rp 1 miliar-Rp 20 miliar bergantung pada skema dan hasil riset.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia melanjutkan, penugasan riset itu sebagian telah dilaksanakan sejak 17 Februari 2016. Sementara untuk judul riset masih belum terlalu fokus terhadap hasil penelitian yang dapat langsung digunakan untuk kepentingan publik karena belum mengacu pada Rencana Induk Riset Nasional.

55ffd72fe4ae44f5ab7077f8d2ba3dd6Riset-riset itu akan diselenggarakan dalam kelompok riset untuk dosen dan peneliti pemula, riset dasar, riset terapan, dan riset pengembangan. Dimyati mengatakan, penganggaran wadah penelitian dapat dilakukan secara individu, bermitra, dan konsorsium.

“Tahun ini riset yang kami danai masih mengacu pada penelitian berbasis proses. Penganggaran riset melalui APBN memungkinkan perguruan tinggi untuk bermitra dengan lembaga kementerian nonpemerintah seperti LIPI dan Lapan,” katanya.

Menristek dan Dikti Muhammad Nasir mengatakan, penandatanganan kontrak ini dilakukan untuk mendorong perguruan tinggi dalam melakukan inovasi untuk meningkatkan daya saing bangsa. Setiap perguruan tinggi harus dapat menentukan kesiapan mereka dalam melakukan riset, baik terapan maupun pengembangan.
“Kolaborasi antara perguruan tinggi dan lembaga penelitian dilakukan untuk saling melengkapi kebutuhan peralatan dan sumber daya manusia,” kata Nasir.

Nasir menargetkan tahun depan mayoritas riset yang dilakukan oleh perguruan tinggi akan berbasis output atau hasil. Hal itu memungkinkan masyarakat dan industri merasakan hasil dari penelitian yang didanai oleh pemerintah.(C06)

Sumber: Kompas Siang | 10 Maret 2016

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB