Kamera ”Mirrorless” Kian Diminati

- Editor

Rabu, 21 Februari 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Di industri kamera digital, kamera mirrorless atau nircermin kian digandrungi oleh para pencinta kamera. Hal itu seakan menggeser perlahan pamor dari kamera DSLR (digital single lens reflex). Kepraktisan dan keringkasan menjadi alasan digemarinya kamera nircermin.

Menurut data dari Camera and Imaging Products Association (CIPA), jumlah produksi kamera DSLR di seluruh dunia terus menurun hingga 14 persen dari 2013-2016. Produksinya menurun dari 13 juta unit pada 2013, menjadi 8,2 juta unit pada 2016. Hal tersebut menunjukkan berkurangnya permintaan pasar terhadap kamera tersebut.

NINO CITRA ANUGRAHANTO UNTUK KOMPAS–Kamera mirrorless (nircermin) Fujifilm X-A5 saat diluncurkan di Jakarta Selatan, Selasa (20/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara itu, kamera nircermin cenderung diproduksi dengan jumlah relatif konstan. Kamera itu diproduksi dengan jumlah 3-3,2 juta per tahun, dari 2013-2016. Angka itu dapat diartikan bahwa permintaan terhadap kamera nircermin terus ada.

NINO CITRA ANUGRAHANTO UNTUK KOMPAS–Presiden Direktur PT Fujifilm Indonesia Noriyuki Kawakubo

Presiden Direktur PT Fujifilm Indonesia Noriyuki Kawakubo mengatakan, secara umum penjualan penjualan kamera nircermin itu sudah melebihi DSLR. Ia menambahkan, di Indonesia, pangsa pasar kamera nircermin meningkat hingga 50 persen pada 2017.

”Peningkatannya cukup besar. Ini potensi bagus untuk penjualan mirrorless,” kata Kawakubo di Jakarta, Selasa (20/2).

General Manager Electronic Imaging Division PT Fujifilm Indonesia Johanes J Rampi menyampaikan, tren pengguna kamera nircermin juga terus meningkat setiap tahun.

”Peningkatan mulai terjadi sejak 2013. Itu berlangsung hingga sekarang,” kata Johanes. Namun, terkait jumlahnya, ia enggan memberi tahu.

NINO CITRA ANUGRAHANTO UNTUK KOMPAS–General Manager Electronic Imaging Division PT Fujifilm Indonesia Johanes J Rampi

Adapun yang membuat kamera nircermin itu kian diminati adalah kepraktisan dan keringkasan yang dibawanya. Johanes mengatakan, kepraktisan adalah keunggulan dari kamera nircermin itu.

”Jadi ini bisa dibawa ke mana-mana dan bisa di bawa dalam kegiatan sehari-hari,” kata Johanes.

Pada Kompas (25/10/2016) disebutkan, kamera nircermin ini adalah hasil evolusi kamera dari analog ke digital yang diikuti oleh pengerucutan ukuran. Fasilitas yang diberikan pun kian banyak karena kamera nircermin bisa digunakan untuk memotret dan merekam video dengan resolusi yang cukup tinggi.

Saat ini, kamera nircermin itu berukuran sedikit lebih besar daripada kamera saku, tetapi masih pas dengan genggaman tangan. Hal itu menjadi daya tarik tersendiri bagi para pegiat kamera.

NINO CITRA ANUGRAHANTO UNTUK KOMPAS–Kamera nircermin Fujifilm X-A5 saat diluncurkan di Jakarta Selatan, Selasa (20/2).

Salah satunya adalah Rio (24). Awalnya, ia menggunakan kamera DSLR. Namun, besarnya ukuran DSLR membuatnya tidak praktis untuk dibawa bepergian. Ia pun beralih menggunakan kamera nircermin. ”Ukurannya lebih kecil mirip kamera pocket. Jadi lebih ringan,” kata Rio.

Selain itu, yang membuat Rio mengalihkan pilihannya kepada kamera nircermin adalah lebih awetnya umur kamera itu dan fleksibelnya kamera itu terhadap berbagai lensa.

”Umurnya lebih awet. Lalu, lensa dari berbagai merk bisa dipasang ke bodi kamera kita dengan memberi adapter,” kata Rio.

Selasa siang itu, Fujifilm meluncurkan produk kamera nircermin terbarunya, yaitu, X-A5. Dengan peluncuran itu, saat ini, perusahaan kamera asal Jepang itu telah memiliki 10 seri kamera nircermin. Kamera X-A5 akan dijual di pasaran dengan harga Rp 8,9 juta per unit.

NINO CITRA ANUGRAHANTO UNTUK KOMPAS–Sales Promotion Girl memamerkan kamera nircermin Fujifilm X-A5 saat diluncurkan di Jakarta Selatan, Selasa (20/2).

Kamera X-A5 dapat menghasilkan gambar dengan resolusi 24,2 juta piksel dengan lensa powerzoom dari Fujifilm XC 15-45 mm F 3.5-5.6 OIS PZ. Lensa itu merupakan zoom elektronik pertama dari Fujifilm. Jarak kerja minimum lensa ini juga mencapai 5 cm sehingga cocok untuk memotret makanan dengan jarak dekat.

Kemudian, kamera itu dapat merekam video dan menyimpannya dengan kualitas 4k atau 3840 x 2160. Pengguna juga dimungkinkan untuk membuat video gerak lambat karena kamera itu dapat merekam gerak dengan kecepatan tinggi.

Kepraktisan juga ditawarkan oleh kamera itu. Terdapat fitur bluetooth yang makin memudahkan penggunanya untuk mengirim gambar. Begitu kamera dimatikan, semua gambar yang baru saja diambil akan terkirim secara otomatis.

”Ini sangat memudahkan orang-orang yang berada dalam perjalanan atau liburan,” kata Johanes. (DD16)

Sumber: Kompas, 20 Februari 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB