Sejumlah besar makanan Natal meningkatkan kadar kolesterol di Denmark. Tepat setelah liburan Natal, levelnya 20 persen lebih tinggi daripada saat musim panas. Kenaikan kadar kolesterol penduduk Denmark itu kemungkinan berasal dari mentega dan krim dalam makanan Natal.
ADITYA DIVERANTA UNTUK KOMPAS–Warga menerima jamuan makan siang dari Komunitas Sant’Egidio, dalam perayaan Natal di Pejaten Barat, Jakarta Selatan, Selasa (25/12/2018). Peningkatan kolesterol terjadi setelah liburan Natal.
Penelitian berjudul “Liburan Natal Segera Diikuti Oleh Periode Hiperkolesterolemia” itu dimuat dalam jurnal Atherosclerosis, yang juga dipublikasikan sciencedaily.com 28 Desember 2018. Penelitian dilakukan oleh para peneliti dari Departemen Biokimia Klinis di Rumah Sakit Universitas Kopenhagen dan Departemen Kedokteran Klinis, Universitas Kopenhagen, Denmark.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penelitian terhadap 25.000 orang Denmark itu menunjukkan bahwa risiko peningkatan kolesterol adalah enam kali lebih tinggi setelah liburan Natal.
“Studi kami menunjukkan indikasi kuat bahwa kadar kolesterol dipengaruhi oleh makanan berlemak yang kita konsumsi saat merayakan Natal. Fakta bahwa begitu banyak orang memiliki kadar kolesterol tinggi langsung setelah liburan Natal sangat mengejutkan,” kata Anne Langsted, peneliti di Rumah Sakit Universitas Kopenhagen.
Kadar kolesterol sembilan dari sepuluh orang yang berpartisipasi dalam Studi Populasi Umum Kopenhagen meningkat setelah Natal. Orang yang sudah memiliki kolesterol tinggi mungkin harus lebih waspada terhadap kadar kolesterol mereka selama liburan Natal.
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO–Masyarakat mengikuti kegiatan Makan Siang Natal Bersama di Seminari Wacana Bhakti, Pejaten, Jakarta Selatan, Senin (25/12/2018).
“Untuk individu, ini bisa berarti bahwa jika kadar kolesterol mereka tinggi langsung setelah Natal, mereka dapat mempertimbangkan untuk menjalani tes lain pada akhir tahun ini. Penting untuk mengetahui hal ini, baik bagi dokter yang merawat kolesterol tinggi dan mereka yang ingin menjaga kadar kolesterol mereka turun,” kata Signe Vedel-Krogh, peneliti lain dari Rumah Sakit Universitas Kopenhagen.
Jika Anda memiliki terlalu banyak kolesterol dalam darah Anda, arteri Anda bisa menjadi rusak dan ada risiko lebih besar terkena serangan jantung dan stroke. Serangan jantung dan stroke adalah yang membunuh sebagian besar orang di seluruh dunia.
KOMPAS/M NASIR–Pelayanan pemeriksaan jantung dan gula darah serta kolesterol gratis dalam rangka Hari Pers Nasional di Kota Padang, Sumatera Barat, beberapa waktu lalu.
Penelitian di Denmark ini menarik jika juga diterapkan di Indonesia. Jika di negara-negara Eropa Natal adalah hari raya besar bagi sebagian besar penduduknya, di Indonesia Lebaran adalah hari raya besar sebagian besar penduduk. Tampaknya kadar kolesterol perlu diteliti setelah penduduk Indonesia mudik Lebaran.–SUBUR TJAHJONO
Sumber: Kompas, 29 Desember 2018