Penyakit Tidak Menular; Hindari Konsumsi Daging Berlebihan

- Editor

Jumat, 26 September 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Makanan berdaging biasanya menjadi salah satu menu utama yang disajikan saat hari raya Idul Adha. Padahal, makanan berdaging bisa memicu kenaikan kadar kolesterol. Meski demikian, mereka yang hidup dengan diabetes tetap bisa mengonsumsi daging dalam porsi terukur diimbangi olahraga dan pola makan sehat.

Em Yunir, Kepala Divisi Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, memaparkan hal itu dalam seminar ”Menikmati Makanan Berdaging bagi Diabetesi Saat Idul Adha”, Rabu (24/9), di Jakarta.

”Salah satu pencegahan kolesterol naik adalah modifikasi gaya hidup. Contohnya, konsumsi daging dibatasi hanya 1,5 porsi atau 150 gram,” kata Yunir. Saat makan daging, penderita diabetes disarankan memilih daging dengan kandungan lemak sedikit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pengolahan daging pun perlu diperhatikan. Daging yang dibakar lebih baik daripada digoreng. Sebab, dengan metode bakar atau panggang, minyak di daging terlepas. Dengan metode goreng, minyak terserap daging dan menambah kadar kolesterol. ”Jika ingin makan daging porsi lebih banyak, perlu diimbangi penambahan durasi olahraga,” ujarnya.

Chef of Chezlely Culinary School Pasya Hardiman mengatakan, cara mengolah makanan berdaging adalah membuang kaldu daging atau air rebusan pertama. ”Dalam kaldu, kandungan lemak tinggi,” ujar Pasya.

Penyandang diabetes rentan terkena kolesterol tinggi karena diabetes menimbulkan gangguan metabolisme enzim yang memecah kolesterol. Adapun kolesterol baik (high-density lipoprotein/HDL) tidak bisa mengikat kolesterol jahat. ”Akibatnya, kolesterol jahat (LDL) yang seharusnya dibuang justru menumpuk dalam tubuh,” kata Yunir.

Hal itu termasuk sindrom metabolik, kumpulan gangguan metabolisme pada penyandang diabetes. Ciri-cirinya antara lain perut buncit dan kadar gula darah tinggi. (A01)

Sumber: Kompas, 26 September 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 7 Februari 2024 - 13:56 WIB

Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB