ITS Menjuarai Kompetisi Internasional

- Editor

Selasa, 31 Oktober 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Prototipe mobil mini dengan bahan bakar ramah lingkungan karya mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Jawa Timur, menjuarai kompetisi Chem-E-Car 2017 di Minneapolis, Amerika Serikat, 27-30 Oktober 2017. Nantinya, inovasi itu akan dikenalkan kepada dunia industri agar bisa dikembangkan dan dimanfaatkan secara luas.

Kompetisi Chem-E-Car ialah ajang tahunan diikuti mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi dunia dalam merancang mobil mini berbahan bakar dari sumber energi kimia. Kompetisi itu digelar American Institute of Chemical Engineers (AIChE).

Prototipe mobil Spektronics Aero Superior karya tim Spektronics ITS meraih juara pertama kategori balapan seusai unggul dari 42 tim asal sejumlah negara, seperti AS, Arab Saudi, China, Korea Selatan, dan Yunani. Tim Spektronics ITS jadi satu-satunya peserta dari Asia Tenggara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tim mahasiswa yang ikut kompetisi itu adalah Koordinator Tim Spektronics ITS Rifky Putra Herminanto, M Irfan Nurul Fajar, Miftahul Hadi, dan Timotius Giovandi.

Rifky, Senin (30/10), yang saat dihubungi di Minneapolis, AS, mengatakan, tiap tim diberi dua kesempatan menempuh jarak 23,5 meter dengan mengangkut beban air 157 mililiter. Tim yang bisa mendekati atau melewati garis finis dinyatakan jadi juara.

Tim Spektronics ITS berhenti 2 sentimeter (cm) sebelum garis akhir sehingga meraih juara pertama. “Kami mendapat hasil itu di kesempatan kedua. Sebelumnya, mobil terhenti 73 sentimeter sebelum finis,” kata Rifky.

Adapun posisi kedua ditempati tim dari University of California, Irvine, Amerika Serikat, setelah berhenti 9 cm sebelum garis akhir. Sementara Tim University of North Alabama, AS, ada di posisi ketiga setelah berhenti 14 cm sebelum garis finis.

Spektronics Aero Superior adalah jenis mobil mini yang memakai reaksi hidrogen peroksida (H2O2) untuk berjalan. Gas buangan dari bahan bakar prototipe mobil mini itu berupa gas oksigen bertekanan dan air sehingga ramah lingkungan.

Rektor ITS Joni Hermana menyampaikan, pihaknya akan menyampaikan inovasi itu kepada Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi serta Kementerian Perindustrian. Peran kedua kementerian itu dibutuhkan demi menjembatani prestasi mahasiswa dengan industri.

Selain itu, Spektronics Aero Superior akan ditampilkan dalam beberapa pameran untuk menarik minat pengusaha. “Jangan sampai prestasi ini jadi kebanggaan di kampus saja. Inovasi karya mahasiswa ini harus dikembangkan agar bisa untuk kepentingan umum,” ucapnya. (ADY)

Sumber: Kompas, 31 Oktober 2017

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Ketika Matahari Menggertak Langit: Ledakan, Bintik, dan Gelombang yang Menggetarkan Bumi
Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit
Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua
Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS
Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Berita ini 10 kali dibaca

Informasi terkait

Selasa, 15 Juli 2025 - 08:43 WIB

Ketika Matahari Menggertak Langit: Ledakan, Bintik, dan Gelombang yang Menggetarkan Bumi

Rabu, 9 Juli 2025 - 12:48 WIB

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Juli 2025 - 10:21 WIB

Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Berita Terbaru

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Anak-anak Sinar

Selasa, 15 Jul 2025 - 08:30 WIB

Fiksi Ilmiah

Kapal yang Ditelan Kuda Laut

Senin, 14 Jul 2025 - 15:17 WIB

fiksi

Pohon yang Menolak Berbunga

Sabtu, 12 Jul 2025 - 06:37 WIB