Home / Berita / Indonesia Raih 4 Emas Olimpiade Fisika Internasional

Indonesia Raih 4 Emas Olimpiade Fisika Internasional

Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI) berhasil menyabet empat medali emas dan satu perak dari lima peserta yang dikirim ke perhelatan Olimpiade Fisika Internasional ke-41 di Zagreb, Kroasia, 17-25 Juli 2010.

Medali emas diraih oleh Muhammad Sohibul Maromi (SMA Negeri 1 Pamekasan, Madura, Jawa Timur), Christian George Emor (SMA Lokon St. Nikolaus, Tomohon, Sulawesi Utara), David Giovanni (SMAK Penabur Gading Serpong, Tangerang, Banten), dan Kevin Soedyatmiko (SMAN 12 Jakarta). Sedangkan perak diraih oleh Ahmad Ataka (SMAN 3 Yogyakarta).

Prestasi TOFI tahun ini meningkat bila dibanding tahun lalu di Meksiko, yang hanya meraih 1 emas, 3 perak, dan 1 perunggu.

Kedatangan Mohammad Shohibul Maromi, siswa SMA Negeri 1 Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, disambut oleh Bupati Pamekasan Kholilurrahman di pendopo kabupaten kemarin. Kholilurrahman berharap prestasi ini bisa memacu semangat pelajar di sekolah lain untuk giat belajar sehingga bisa meneruskan tradisi emas Olimpiade Fisika Internasional.

Kepala SMA Negeri 1 Pamekasan, Basyoir, mengatakan hal ini adalah prestasi luar biasa. “Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata,” kata Basyoir kemarin.

Bagi SMA Negeri 1 Pamekasan, prestasi ini bukanlah yang pertama. Basyoir mengatakan, salah seorang siswanya, Andi Oktavian Latief, juga pernah meraih medali emas Olimpiade Fisika Internasional ke-37 di Singapura pada 2006. Saat itu, TOFI juga meraih empat medali emas dan satu perak.

“Alhamdulillah, kami menjadi satu-satunya kabupaten di Madura yang meraih prestasi ini,” ujar Basyoir, bangga.

Sebelum berangkat ke Kroasia, Shohibul dan Ali Ihsanul Qauli, juga dari SMA Negeri 1 Pamekasan, berhasil meraih medali emas dan perunggu pada Olimpiade Fisika Asia ke-10 di Bangkok, Thailand, pada 2009.

Dalam Olimpiade Fisika Asia ke-11 di Taiwan, 23 April-1 Mei 2010, keduanya meraih medali perak dan honorable mention. Keberhasilan di Taiwan itu membuat Romi berhak masuk TOFI bersama empat siswa lainnya bertanding di Zagreb. MUSTHOFA BISRI

Sumber: Koran Tempo, 24 Juli 2010

Share

One comment

  1. Ini menunjukkan betapa berprestasinya pelajar Indonesia di tengah keterbatasan peralatan dan biaya.
    Salut

Leave a Reply

Your email address will not be published.

%d blogger menyukai ini: