Hak Cipta; Disiapkan, Sanksi untuk Pembeli Barang Bajakan

- Editor

Jumat, 23 Mei 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pembeli barang bajakan terancam sanksi seperti diatur dalam revisi Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta yang sedang dibahas di DPR. Sejauh ini, tindakan terhadap para pembeli barang bajakan baru sebatas sosialisasi dan edukasi.

”Sanksi bagi pembajak dan penjual ada dalam UU. Sanksi bagi pembeli juga harus ada,” kata Direktur Penyidikan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (Ditjen HKI) Kementerian Hukum dan HAM Tosin Junansyah, Kamis (22/5), di Sidoarjo, Jawa Timur. Revisi UU diharapkan tuntas Oktober 2014 atau sebelum berakhirnya periode tugas DPR saat ini.

Selain sanksi terhadap pembeli, masa perlindungan hak cipta juga akan direvisi dari 50 tahun menjadi 70 tahun. Perlindungan hak cipta yang lebih ketat diharap kian menumbuhkan kreativitas masyarakat dan aktivitas perekonomian. Menurut Tosin, kerugian akibat barang bajakan 2011 mencapai Rp 43 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Saat ini, Ditjen HKI Kementerian Hukum dan HAM gencar mengadakan sosialisasi dan edukasi perlindungan hak cipta, terutama hak cipta peranti lunak komputer, seperti dilakukan di Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, Kamis kemarin. Kegiatan serupa pernah diadakan di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, Maret 2014.

IMG-20140503-WA0018Selama dua hari sejak Kamis, petugas Ditjen HKI dan Angkasa Pura I memeriksa komputer jinjing atau laptop yang dibawa para penumpang. Jika petugas menemukan laptop yang tak menggunakan sistem operasi komputer asli, petugas akan menegur dan menjelaskan pentingnya menggunakan peranti lunak asli. Keaslian sistem operasi komputer itu dapat diketahui berdasarkan stiker yang ditempel di bawah laptop.

Sosialisasi tiga hari di Bandara Soekarno-Hatta itu, tiga dari 1sepuluh penumpang menggunakan peranti lunak bajakan. ”Sosialisasi di bandara efektif karena sebagian besar pengguna bandara adalah para pebisnis yang membawa laptop,” kata Tosin.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Surabaya Enang Supriyadi Syamsi mengatakan, sosialisi di bandara tepat, sekaligus membangun citra Indonesia. ”Indonesia dianggap surga barang bajakan. Padahal, masyarakat adalah korban,” katanya. (DEN)

Sumber: Kompas, 23 Mei 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama
Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an
AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah
Ancaman AI untuk Peradaban Manusia
Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial
Menilik Pengaruh Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan
Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Berita ini 5 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 09:06 WIB

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:57 WIB

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:52 WIB

Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:48 WIB

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:44 WIB

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Berita Terbaru

Berita

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:57 WIB

Berita

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:48 WIB

Berita

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:44 WIB