Guangxi Perkuat Kerja Sama dengan Universitas di Daerah

- Editor

Selasa, 2 Desember 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Universitas Kebangsaan Guangxi di Nanning, Tiongkok, ingin memperkuat kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia, termasuk di daerah. Bahkan, selama sembilan tahun terakhir, universitas yang memiliki Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia itu sudah bekerja sama dengan sejumlah universitas di Indonesia.


Beberapa universitas yang pernah bekerja sama dengan Guangxi antara lain Universitas Ahmad Dahlan (Yogyakarta), Universitas Tanjungpura (Pontianak), dan Universitas Andalas (Padang).

”Kami ingin meningkatkan kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi, termasuk di Indonesia,” jelas He Zhengping, Wakil Rektor Universitas Kebangsaan Guangxi, saat menerima delegasi wartawan dari lima negara Asia Tenggara, termasuk wartawan Kompas, Tri Agung Kristanto, di kampusnya, Senin (1/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Saat ini, ada sembilan mahasiswa asal Indonesia yang belajar di perguruan tinggi itu. ”Namun, belum ada mahasiswa dari Universitas Kebangsaan Guangxi yang dikirim ke Universitas Tanjungpura,” ujar Wei Zhongfulin, dosen Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kebangsaan Guangxi.

He Zhengping, yang didampingi Zhong Haiqing, Sekretaris Partai Komunis Tiongkok (PKT), di Universitas Kebangsaan Guangxi, menambahkan, negara di Asia Tenggara mempunyai nilai penting bagi Tiongkok, terutama bagi Daerah Otonomi Khusus Guangxi Zhuang. Selain lokasi Guangxi, dengan ibu kota Nanning, berdekatan dengan Asia Tenggara, kawasan ini pun merupakan masa depan dunia. Keragaman etnis di Asia Tenggara juga sejalan dengan misi Universitas Kebangsaan Guangxi, yang menghargai keberagaman untuk menguatkan satu Tiongkok.

seminar nanning4Zhong Haiqing menambahkan, saat ini, dari sekitar 27.000 mahasiswa Universitas Kebangsaan Guangxi, sekitar 900 orang adalah mahasiswa dari luar negeri, termasuk dari kawasan Asia Tenggara.

Tri Amalia Lestari, dosen Universitas Ahmad Dahlan yang tengah diperbantukan mengajar di Universitas Kebangsaan Guangxi, juga mengakui pentingnya penguatan kerja sama dengan perguruan tinggi di Indonesia. Saat ini, program pendidikan internasional, misalnya, hanya memiliki enam pengajar Bahasa Indonesia.

Sumber: Kompas, 2 Desember 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit
Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua
Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS
Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Berita ini 13 kali dibaca

Informasi terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 17:54 WIB

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit

Rabu, 9 Juli 2025 - 12:48 WIB

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Berita Terbaru

fiksi

Pohon yang Menolak Berbunga

Sabtu, 12 Jul 2025 - 06:37 WIB

Artikel

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit

Kamis, 10 Jul 2025 - 17:54 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Tamu dalam Dirimu

Kamis, 10 Jul 2025 - 17:09 WIB

Artikel

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Jul 2025 - 12:48 WIB

fiksi

Cerpen: Bahasa Cahaya

Rabu, 9 Jul 2025 - 11:11 WIB