PM China Mengunjungi Kampus Al Azhar

- Editor

Sabtu, 30 April 2011

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perdana Menteri China Wen Jiabao mengunjungi Universitas Al Azhar, Jakarta, Jumat (29/4) siang. Pada kesempatan itu, Perdana Menteri China berdialog dengan sejumlah mahasiswa dan menyerahkan bantuan berupa buku-buku pelajaran pendukung untuk Pusat Bahasa Mandarin serta perangkat multimedia.

Jiabao menyambut baik adanya kerja sama pendidikan dan budaya Indonesia-China melalui pusat-pusat bahasa Mandarin. Jiabao dalam kesempatan pertemuan sekitar satu jam, yang juga dihadiri Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh, memberi kejutan dengan menyanyikan lagu ”Ayo Mama”.

Zuhal, Rektor Universitas Al Azhar, mengatakan bahwa kunjungan Perdana Menteri (PM) China merupakan kehormatan. ”Nabi Muhammad menjelaskan, betapa tingginya ilmu pengetahuan di China saat itu sehingga umat dianjurkan untuk belajar di negeri China. Anjuran tersebut masih sangat relevan hingga saat ini bagi generasi muda Indonesia untuk belajar bahasa, budaya, dan ilmu pengetahuan China,” tutur Zuhal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Universitas Al Azhar menjalin kerja sama dengan Fujian Normal University di China. Beberapa dosen dari Kampus Fujian dikirim ke Indonesia. Selain itu, sejumlah siswa program pascasarjana Universitas Al Azhar juga belajar di Kampus Fujian, baik dengan biaya pribadi maupun beasiswa.

Selain di Universitas Al Azhar, Jakarta, Pusat Bahasa Mandarin juga ada di Universitas Hasanuddin, Makassar; Universitas Maranatha, Bandung; Universitas Tanjungpura, Pontianak; Universitas Negeri Malang; dan Universitas Negeri Surabaya.

Jiabao mengatakan, untuk memahami China yang sesungguhnya, bukan cuma lewat ilmu pengetahuan, tetapi juga dengan hati untuk saling memahami dan berkunjung langsung ke negeri China. (ELN)

Sumber: Kompas, 30 April 2011

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Surat Panjang dari Pinggir Tata Surya
Ketika Matahari Menggertak Langit: Ledakan, Bintik, dan Gelombang yang Menggetarkan Bumi
Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit
Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua
Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS
Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Kamis, 17 Juli 2025 - 21:26 WIB

Surat Panjang dari Pinggir Tata Surya

Selasa, 15 Juli 2025 - 08:43 WIB

Ketika Matahari Menggertak Langit: Ledakan, Bintik, dan Gelombang yang Menggetarkan Bumi

Kamis, 10 Juli 2025 - 17:54 WIB

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit

Rabu, 9 Juli 2025 - 12:48 WIB

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Juli 2025 - 10:21 WIB

Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS

Berita Terbaru

Artikel

Surat Panjang dari Pinggir Tata Surya

Kamis, 17 Jul 2025 - 21:26 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Kota di Bawah Masker

Kamis, 17 Jul 2025 - 20:53 WIB

fiksi

Cerpen: Simfoni Sel

Rabu, 16 Jul 2025 - 22:11 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Anak-anak Sinar

Selasa, 15 Jul 2025 - 08:30 WIB