Grup APP Serahkan Data ke BRG

- Editor

Selasa, 14 Juni 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kelompok perusahaan Asia Pulp & Paper menyerahkan data peta terkait kawasan konsesinya kepada Badan Restorasi Gambut, Senin (13/6). Kamis lalu, Badan Restorasi Gambut telah menyelesaikan pemetaan kawasan hidrologis gambut hasil analisis peta yang didapatkan dari semua pemangku kepentingan.

“Mereka menyerahkan peta Senin (kemarin), sesuai dengan permintaan kami,” ujar Deputi Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Badan Restorasi Gambut (BRG) Budi S Wardhana, Senin, di Jakarta.

Budi mengatakan, peta yang telah diserahkan yaitu peta batas konsesi, batas administrasi hingga tingkat desa, data topografi hasil pemetaan LiDAR (light detection and ranging), peta kanal/saluran drainase, sekat-sekat untuk mengembalikan muka air, permukiman di areal konsesi, jaringan jalan dalam konsesi, tata ruang hutan tanaman industri (HTI), dan konflik lahan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam peta kawasan hidrologis gambut (KHG) seluas 22,4 juta hektar, sekitar 15,9 juta ha adalah lahan gambut dan 6,5 juta ha tanah mineral. Kawasan rawa gambut itu terdiri dari 11,8 juta hektar kawasan budidaya dan 4,1 juta ha kawasan lindung.

Menyusul peta KHG dan analisis oleh BRG, langkah selanjutnya adalah verifikasi data antara BRG dan pihak perusahaan dua pekan ke depan. Verifikasi itu perlu guna menentukan langkah lanjutan untuk setiap kasus.

Klarifikasi lapangan
Dihubungi terpisah, Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia, Purwadi Soeprihanto mengatakan, “Kami menanti peta kawasan restorasi dan moratorium. Lalu, kami akan duduk bersama kawan-kawan dan klarifikasi lapangan.”

Dia mengusulkan agar tanaman yang kini sudah ada dipertahankan, sebelum secara bertahap diganti ke tanaman adaptif terhadap rawa gambut.

Persoalan lain adalah jika perusahaan telanjur ada di kubah gambut, diharapkan tetap dibolehkan beroperasi hingga waktu izin konsesi selesai sebelum dilakukan rezonasi. “Itu sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 71 tentang Badan Restorasi Gambut,” ujarnya.

Menurut Ketua BRG, Nazir Foead, untuk konsesi di kawasan lindung, harus dikaji ulang apa jenis tanaman yang sesuai untuk kawasan lindung. Jika tak sesuai, harus diganti jenis adaptif.

Direktur APP Sinar Mas, Suhendra Wiriadinata menyatakan, “Kami harap proses kerja sama dengan BRG berjalan lancar. Kami siap dukung upaya pemerintah merestorasi hutan dan lahan gambut.” (ISW)
———–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 14 Juni 2016, di halaman 14 dengan judul “Grup APP Serahkan Data ke BRG”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama
Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an
AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah
Ancaman AI untuk Peradaban Manusia
Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial
Menilik Pengaruh Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan
Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 09:06 WIB

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:57 WIB

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:52 WIB

Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:48 WIB

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:44 WIB

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Berita Terbaru

Berita

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:57 WIB

Berita

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:48 WIB

Berita

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:44 WIB